PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Tujuh tahun merantau di Kalimantan, Sarmani (53) janda asal Dusun Lot-polot, Desa Kacok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim) kesulitan mencari tempat tinggal.
Dua bulan lalu Ia kembali ke Pamekasan, karena merasa tenaganya sudah tidak muda lagi, sedangkan dua anaknya masih tetap merantau di Kalimantan dengan berjualan pentol.
Sebenarnya Ia punya rumah namun, saat ditinggal merantau, rumahnya tidak ada yang nempati dan terbengkalai begitu saja, sehingga saat ini rusak parah bahkan tidak bisa ditempati.
“Saya numpang di rumah tetangga, karena tidak berani tinggal di rumah sendiri takut kerobohan ” keluhnya saat dikunjungi di rumahnya oleh relawan Gema, Kades dan Bhabinkamtibmas setempat pada rabu 8 Januari 2025 sore.
Saat ini Ia hanya bisa berdoa dan berharap ada bantuan dari Pemerintah Daerah serta orang baik, sehingga rumahnya yang rusak bisa segera diperbaiki dan bisa ditempati kembali, baginya merenovasi rumah merupakan hal yang mustahil, karena ia tidak punya pekerjaan dan penghasilan.
“Uang yang dikirim anak, saya cukup-cukupkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, itupun kadang saya juga dikasih makan oleh tetangga,” ucapnya sedih.
Sementara menurut Rena, Mantan Kepala Desa Kacok, KTP Sarmani bukan warga Pamekasan melainkan Kalimantan, untuk itu pihaknya akan segera mengurusnya, sehingga Sarmani nantinya bisa didaftarkan sebagai warga penerima manfaat, dan segera bisa mendapatkan bantuan.
“Saya akan meminta bantuan dari Dispenduk Capil untuk membuatkan KTP Pamekasan, semoga kesulitan yang dialami oleh Ibu Sarmani ini segera terbantu,” ujarnya.
Penulis : Wiwin
Editor : Putri