PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Tinggal di rumah yang layak huni dan aman tentunya menjadi impian setiap orang, akan tetapi tidak dengan dua lansia asal Desa Jalmak, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan. Madura, Jawa Timur.
Kartini (64) dan Rini (62) dua saudara kandung itu tinggal di rumah dengan ukuran 4×4 meter, yang jauh dari kata layak, bahkan bisa dibilang sangat kumuh dan rentan dimasuki oleh hewan melata.
Bagaimana tidak, tempat tidur mereka yang mana kasurnya sudah sangat usang, menjadi satu dengan dapur dan tempat cuci piring, tampak juga dalam rumah tersebut lemari pakaian yang sudah rusak dan menjadi sarang tikus, sungguh sangat miris kehidupan dua lansia tersebut.
Tidak hanya itu, bangunan rumah yang ditempati Kartini dan Rini, tanahnya merupakan milik warga sekitar yang prihatin dengan mereka berdua, sehingga mereka diperbolehkan menempatinya (hak pakai red), dengan aliran listrik yang numpang sama tetangga sekitar, serta membayar sebesar tiga puluh ribu setiap bulannya.
Sebelumnya, mereka punya rumah dan hidup baik-baik saja, akan tetapi karena suami mereka sama-sama meninggal dan banyak hutang, akhirnya rumah mereka dijual untuk bayar hutang.
Untuk Kartini mempunyai satu anak akan tetapi menurut pengakuannya, anaknya itu gak tau entah dimana rimbanya, sedangkan Rini sendiri tidak mempunyai keturunan.
“Saya bisanya mencari rongsokan kemudian dijual, untuk memenuhi kebutuhan saya dan adik, yang mana dalam dua minggu saya dapat uang 7.500 rupiah saja,” ucap Kartini kepada wartawan media ini saat ditemui di rumahnya pada selasa 10 Desember 2024 pagi.
“Kami berdua hanya bisa berdoa agar kami bisa memperbaiki rumah, tapi apalah daya itu hanya bisa menjadi sebuah mimpi, untuk makan saja masih nunggu pemberian dari orang baik,” ujarnya pilu.
Sementara itu menurut Kepala Desa Jalmak melalui Sekdesnya Imam Sudarta mengatakan bahwasanya, Kartini dan Rini merupakan penerima manfaat dari program pemerintah kabupaten, melalui Dinas Sosial kabupaten pamekasan.
Imam menjelaskan mereka berdua merupakan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sekaligus menerima bantuan Peduli Lansia yakni berupa jatah makan dua kali dalam sehari.
“Saya akan coba koordinasikan dengan pak Kades dan pihak-pihak terkait, untuk masalah rumah dua lansia ini, semoga nantinya ada solusi sehingga rumah mereka bisa diperbaiki menjadi layak huni,” tutur Imam.
“Semoga saja dari Pemerintah Kabupaten bisa membantu untuk merenovasi rumah dua lansia ini,” harapnya.