SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Masa pandemi Covid-19 memaksa setiap orang untuk tinggal di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus. Kondisi ini tidak serta merta membuat kita menjadi tidak produktif. Beragam aktivitas bisa dilakukan, khususnya yang bisa menopang kebutuhan pangan rumah tangga. Salah satu yang bisa dilakukan adalah berkebun cabai di pekarangan rumah.
Cabai merupakan salah satu bumbu yang selalu ada hampir di semua masakan. Selain itu, cabai juga merupakan bahan utama untuk membuat sambal yang sering jadi menu pendamping wajib yang ada di meja makan. Hal ini tak bisa lepas dari fakta bahwa orang Madura adalah pecinta makanan bercita rasa pedas.
Dimin, seorang petani di Dusun Taman Sareh, Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, mengaku memanfaatkan masa berdiam di rumah dengan melakukan penanaman cabai dalam wadah polybag di halaman rumahnya.
“Menanam cabai di polybag sangatlah mudah. Selain bisa memanfaatkan pekarangan rumah, perawatannya juga tidak repot,” katanya saat ditemui suarabangsa.co.id dikediamannya, Sabtu (20/06/2020).
Dijelaskannya, menggunakan wadah tanam dari polybag juga tidak membutuhkan pupuk yang banyak. Cukup dengan campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam dan lain-lainnya.
“Cabai yang tumbuh subur secara organik dapat kita pakai buat keperluan memasak sendiri. Menanam cabai organik dalam polybag atau pot lebih mudah pengelolaannya dalam hal pemupukan maupun pengendalian hama penyakit,” ungkapnya.
Menurutnya, berkebun di pekarangan juga bisa menjadi solusi pangan keluarga, apalagi dengan susahnya memperoleh sayuran yang sehat dan terasa aman dalam konsumsinya.
“Dengan menanam sendiri sayuran untuk konsumsi keluarga juga memberi rasa aman karena jelas sumbernya dari kebun sendiri. Kalau beli dari luar biasanya dibersihkan karena takut tercemari virus,” urainya.
Ditengah masa pandemi Covid-19, kata dia, kemandirian masyarakat sangat dibutuhkan. Maka dari itu, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan secara mandiri dengan bercocok tanam memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan rumah.
“Ketahanan pangan dimulai dari lingkungan kita sendiri, kami berharap setiap warga yang memiliki lahan kosong atau pekarangan sebaiknya dimanfaatkan untuk tanaman yang bermanfaat agar ketahanan pangan dapat dimulai dari keluarga kita,” pungkasnya.