Pemdes Sukowati Bojonegoro Digeruduk Warganya yang bekerja di PT Sata Tec Indonesia

- Admin

Selasa, 17 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Puluhan warga dan karyawan PT Sata Tec Indonesia (STI) memadati Balai Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Senin (16/6/2025) malam.

Mereka menuntut kejelasan dan solusi atas penghentian operasional pabrik tembakau tersebut yang berdampak langsung pada kehidupan ekonomi warga sekitar.

Mediasi yang dipimpin langsung Kepala Desa Sukowati, Amik Rohadi, berlangsung sejak pukul 19.45 hingga 21.00 WIB. Kurang lebih Sebanyak 80 orang yang terdiri dari warga, karyawan PT Sata Tec Indonesia, serta perwakilan guru TK dan PAUD hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam pembukaannya, Amik Rohadi menjelaskan bahwa mediasi ini digelar atas permintaan warga untuk membahas permasalahan yang timbul akibat pemberhentian operasional pabrik.

Baca Juga:  Tiga Raperda Ditetapkan, Begini Harapan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Desa (Pemdes) Sukowati tidak memiliki kewenangan dalam penerbitan izin usaha, melainkan hanya sebatas penerbitan surat domisili. Perizinan pabrik, menurutnya, menjadi ranah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bojonegoro.

“Kami dari Pemdes tidak pernah mempersulit keberadaan PT Sata Tec Indonesia. Justru kami mendukung keberadaan perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja warga sekitar. Namun untuk urusan izin, kami tidak memiliki kewenangan,” tegas Amik Rohadi.

Perwakilan karyawan PT Sata Tec Indonesia, Lamidi, mempertanyakan alasan penghentian produksi PT Sata Tec Indonesia dan mendesak Pemdes untuk memberikan solusi yang konkret.

Baca Juga:  Puluhan Media Gabung di AJIB, Ketua DPRD Bondowoso Berikan Dukungan

Mereka mengaku keberatan karena kehilangan mata pencaharian, sementara mereka memiliki cicilan dan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.

Dalam suasana yang mulai memanas, Sekertarid Desa (Sekdes) Sukowati, M. Nasyirudin, menambahkan bahwa DPRD Bojonegoro dan Wakil Bupati juga telah turun langsung dalam persoalan ini, namun Pemdes tidak dilibatkan secara penuh dalam proses penyelesaiannya.

Ia juga menegaskan bahwa pabrik tidak ditutup, melainkan menunggu kelengkapan perizinan.

“Kami tidak memihak perusahaan. Yang kami perjuangkan adalah agar pabrik segera menyelesaikan perizinannya agar warga bisa kembali bekerja,” ujar Nasyirudin.

Baca Juga:  Dukung Geliat Produksi UMKM, Bank Sampang Gelar Bazar Takjil Ramadhan

Nasyirudin juga mengingatkan agar warga tidak terprovokasi oleh opini yang tidak bertanggung jawab.

Meski mediasi resmi dibubarkan, perwakilan guru TK dan PAUD Sukowati bersama para pekerja PT Sata Tec Indonesia sempat mengadakan diskusi lanjutan.

Mereka sepakat membuat pernyataan bersama yang memperbolehkan perusahaan beroperasi kembali setelah kegiatan belajar mengajar selesai setiap harinya.

Terpisah, Humas PT Sata Tec Indonesia, Arif Abdullah, menjelaskan bahwa pihak perusahaan bersedia menuruti tuntutan para guru dengan syarat harus ada pernyataan tertulis dari pihak terkait.

Penulis : Takim

Editor : Putri

Berita Terkait

Bupati Bojonegoro Hadiri Acara Deklarasi High Level Meeting di Surabaya
DPRD Sumenep Terus Godok Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petambak Garam
Soal Pembahasan APBD Perubahan, Banggar DPRD Sumenep Dinilai Melanggar Tatib
Setelah Lama Ditutup, PT Sata Tec Indonesia Bojonegoro Kembali Uji Coba Operasional
792 Mahasiswa KKN Tematik Kolaborasi Unigoro, Diberangkatkan Bupati Bojonegoro
Insiden Ricuh Warnai CFD Bojonegoro, Seorang Pemuda Diamankan Satpol PP
Kapolres Bojonegoro Silaturrahmi ke Dandim 0813, Kordinasi Terkait Kamtibmas
Sukur Priyanto Sebut Soal RS Onkologi Bojonegoro Sudah Dibahas dan Disetujui Tim BANGGAR
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 13 Juli 2025 - 07:29 WIB

Kronologi Awal Munculnya RS Onkologi Bojonegoro

Sabtu, 12 Juli 2025 - 21:09 WIB

Soal RS Onkologi, Mantan Kepala Dinkes Bojonegoro Mulai Angkat Bicara

Jumat, 4 April 2025 - 11:01 WIB

Sistem Keamanan Dipertanyakan, Komisi IV DPRD Sampang Prihatin ada Pasien Kabur dari Rumah Sakit Sukma Wijaya

Kamis, 3 April 2025 - 15:46 WIB

Dinkes Sampang Bakal Telusuri Soal Pasien yang Kabur dari Rumah Sakit Sukma Wijaya, Benarkah Ada Kelalaian?

Kamis, 3 April 2025 - 07:53 WIB

Pasien Rumah Sakit Sukma Wijaya Kabur, Bukti Lemahnya Sistem Keamanan dan Pengawasan

Jumat, 21 Maret 2025 - 10:15 WIB

Tingkatkan Pelayanan, RSUD dr Mohammad Zyn Sampang Gelar Forum Komunikasi Publik

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:14 WIB

Data BPJS Tak Sesuai, Klaim Pasien di RSD dr Soebandi Tertahan, DPRD Jember Soroti Pelayanan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:04 WIB

Cincin Tak Bisa Dilepas di Jari Bocah, Damkar Sampang Turun Tangan

Berita Terbaru