SUARABANGSA.co.id – Kabupaten Sumenep memiliki banyak potensi Wisata. Salah satunya wisata religi. Ada beberapa Wisata religi di Sumenep.
Kabupaten Sumenep bisa menjadi tujuan dari wisatawan luar daerah yang hendak berlibur sambil mencari barokah.
Berikut Wisata religi yang paling sering dikunjungi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
1. Masjid Jamik Sumenep
Masjid Jamik atau masjid Agung Sumenep merupakan salah satu dari tujuan wisata religi di Kabupaten Sumenep.
Letaknya berada di sebelah barat alun-alun kota Sumenep.
Masjid Jamik ini masih menyuguhkan bangunan-bangunan tua sisa dari keraton Sumenep.
Yang mana Masjid Jamik ini dibangun oleh salah satu Raja Sumenep di masa lampau untuk tempat ibadah sekitar Keraton Sumenep.
2. Kompleks Makam Raja-Raja
Tempat yang satu ini juga menjadi tujuan dari wisatawan luar daerah yang datang ke Sumenep.
Komplek pemakaman raja-raja Sumenep ini juga disebut Asta Tinggi.
Letaknya berada di barat Kota Sumenep yang berada di atas ketinggian. Berjarak 3 kilo meter dari pusat kota Sumenep.
Di sini merupakan tempat peristirahatan terakhir para raja keraton Sumenep dan keturunannya.
Tempat ini menjadi salah satu tempat wisata religi terfavorit di Kabupaten Sumenep.
Dari tempat ini, pengunjung bisa melihat Kota Sumenep dari ketinggian. Sehingga kota Sumenep bisa terlihat dengan jelas.
3. Asta Yusuf
Tempat ini merupakan asta dari Sayyid Yusuf bin Ali bin Abdullah Al-Hasani, di Desa Padike, Talango, Pulau Poteran Sumenep.
Asta Yusuf banyak dikunjungi oleh wisatawan dari luar Madura.
Selain berwisata mereka mencari barokah dari keturunan Kanjeng Nabi Muhammad SAW tersebut.
Sayyid Yusuf dikenal sebagai tokoh islamisasi atau tokoh penyebar agama Islam di Pulau Talango.
Bahkan, Asta Yusuf dikenal keramat bagi sebagian pengunjung berkunjung ke sana.
Kuburan Sayyid Yusuf ditemukan pertama kali oleh Sri Sultan Abdur Rahman Pakutaningrat I (Raden Ario Notonegoro) yang merupakan salah satu raja Sumenep yang berkuasa dari tahun 1811-1854.
Beliau menemukan kuburan Sayyid Yusuf pada saat melakukan perjalanan menuju kota Bali dalam rangka menyebarkan Islam di sana.**