Dinilai Kurang Maksimal, PMII Unija Evaluasi Kinerja Bupati Sumenep

- Admin

Senin, 1 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Wiraraja (Unija) melakukan aksi demonstrasi di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, pada Senin, (01/11/2021) pagi.

Para aktivis PMII Unija Sumenep tersebut, menuntut serta mengevaluasi kinerja pemerintahan di bawah pimpinan Fauzi Eva di tahun pertama menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, yang dinilai masih kurang maksimal.

Beberapa poin yang disampaikan para aktivis PMII Unija Sumenep itu dilakukan dengan cara berorasi secara bergiliran di depan Kantor Pemkab Sumenep, serta membentangkan poster dan melakukan aksi teatrikal di sepanjang Jalan Doktor Cipto Sumenep.

Pada aksi demonstrasi tersebut terdapat 4 poin yang disampaikan para aksi demo, yaitu pertama perihal alih fungsi lahan di daerah Pantura, kedua alih fungsi lahan di area perkotaan, ketiga persoalan hukum yang dinilai tebang pilih, serta keempat adalah masalah kemiskinan di Kabupaten Sumenep.

Baca Juga:  Tim Relawan Merah Putih Minta Kepolisian Usut Pengrusak Benner Fauzi-Eva

Seperti yang disampaikan Ketua Komisariat PMII Unija, Safid Ahmadi bahwa dari keempat poin tersebut harus segera dibenahi oleh kepemimpinan Fauzi Eva.

Dalam orasinya, Safid menyebutkan perihal alih fungsi lahan untuk daerah Pantura, harus benar-benar disikapi secara tegas oleh Bupati Fauzi, mengingat alih fungsi lahan yang dilakukan dengan cara tidak memikirkan dampak buruknya bagi lingkungan serta ekosistem alam.

“Seperti tambak udang yang ada di daerah pesisir-pesisir pantai yang yang merugikan masyarakat, serta pembuangan limbah yang dapat mencemari laut, oleh karena itu kami meminta Pemerintah Daerah untuk secara tegas menolak para investor nakal,” tegasnya dalam orasinya, Senin (01/11/2021).

Baca Juga:  Sebelum Mendaftar ke KPU, Fauzi-Eva Berdoa di Makam Bindara Saod

Poin yang kedua, Safid juga menyinggung alih fungsi lahan yang dilakukan di daerah perkotaan, seperti alih fungsi sawah menjadi pembangunan infrastruktur, yang menurutnya akan berdampak kurang baik dan dapat menyebabkan banjir.

“Peraturan RT/RW yang tidak transparan juga perlu dipertanyakan, termasuk mengatur ekosistem alam lingkungan,” ujarnya.

Lanjut ke poin yang ketiga, Safid juga menilai persoalan hukum yang tebang pilih. Bahwa penurut dirinya masih terdapat beberapa kasus besar yang hingga saat ini proses hukumnya masih mangkrak, seperti salah satunya kasus korupsi gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep.

“Dengan tegas kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan tindakan hukum terhadap tiga tersangka atas kasus korupsi pembangunan gedung Dinkes,” pintanya.

Tidak kalah pentingnya, para aktivis PMII Unija Sumenep juga menyinggung masalah kemiskinan di Sumenep masih cukup tinggi. Angka kemiskinan berdasarkan data yang dimiliki mahasiswa, bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumenep sebanyak 8,25 ribu jiwa, sementara garis kemiskinan sebesar Rp. 382.491 per-kapita per-bulan, dan semakin bertambah menjadi Rp. 25.018.

Baca Juga:  Antisipasi Kepadatan Arus Lalu Lintas di Jalan Raya Camplong, Ini Langkah Satlantas Polres Sampang

Berdasarkan 4 poin yang menjadi tuntutan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aktivis PMII Unija Sumenep tersebut, menyimpulkan bahwa kepemimpinan Fauzi Eva saat ini masih belum mampu memperbaiki dan mengatasi hal tersebut.

“Kami minta Pemkab Sumenep segera menuntaskan kemiskinan dan pengangguran,” pungkasnya.

Selama melakukan aksi demonstrasi di Kantor Pemkab Sumenep, tidak satupun pejabat Pemkab keluar untuk menemui massa aksi, sehingga sebagai bentuk rasa kecewa para massa aksi melakukan bakar ban di jalan raya.

Berita Terkait

Hendak Salip Truk, Mobil Pickup di Sampang Tabrak Pemotor hingga Tewas
Niat Nonton Festival Pegon, Pasutri di Jember Tabrak Ranting Pohon, Suami Tewas di Tempat
Warga Pamekasan Geruduk Kantor PLN
Viral Video Warga di Sampang Temukan Jasad Pria Penuh Luka, Kapolsek Robatal Bilang Begini
Biaya Parkir Disebut Mahal, Begini Respon Pengelola Wisata Pantai Camplong Sampang
Tak Ada Fasilitas yang Ditawarkan, Tiket Masuk dan Biaya Parkir Pantai Wisata Camplong Mahal
Gelar Buka Puasa Bersama, RSUD dr Mohammad Zyn Sampang Santuni Anak Yatim
Jaga Sinergitas, Pj Bupati Sampang Jalin Silaturahmi Bersama Insan Pers

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 20:29 WIB

Kades Campurejo Berburu Rekomendasi, untuk ikut mencalonkan Pilkada 2024 di Bojonegoro

Minggu, 7 April 2024 - 01:42 WIB

Gerindra dan PDIP Jember Beri Sinyal Kuat Koalisi di Pilkada 2024

Kamis, 4 April 2024 - 23:20 WIB

Ribuan Masyarakat Jember Dukung Gus Fawait Jadi Bupati Jember

Rabu, 3 April 2024 - 11:39 WIB

Plt Ketua PSI Surabaya Serahkan Proses Hukum Kasus Dugaan Penyelewengan Banpol ke Polisi

Jumat, 29 Maret 2024 - 22:57 WIB

Ketua TKD Prabowo Gibran Bojonegoro Berterimakasih Kepada KPU dan Relawan

Selasa, 26 Maret 2024 - 15:09 WIB

Geruduk Kantor DPD PSI Surabaya, Massa Minta Erik Komala Dipecat

Kamis, 21 Maret 2024 - 12:05 WIB

DPC Projo Bojonegoro Ucapkan Selamat atas Kemenangan Prabowo-Gibran

Rabu, 20 Maret 2024 - 05:14 WIB

PPP Pamekasan Siapkan 4 Kader Terbaik Untuk Pilbup 2024

Berita Terbaru

Uncategorized

PJ Bupati Bojonegoro Launching Program Paman Sehati

Rabu, 24 Apr 2024 - 20:22 WIB