PROBOLINGGO, SUARABANGSa.co.id – Sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, jurusan Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan penyusunan program BK masa pandemi Covid-19 dan konseling adiksi bagi guru BK/konselor MTs dan MA di Kabupaten Probolinggo, Sabtu (9/10/2021).
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Keterampilan Lt. 2 MAN 2 Probolinggo di Desa Karanggeger Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo H. Akhmad Sruji Bahtiar.
Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki guru BK/Konselor MTs dan MA Kabupaten Probolinggo dalam menyusun program BK di masa pandemi Covid-19 serta penerapan konseling adiksi dalam membantu menangani masalah-masalah yang dialami peserta didik.
Kegiatan ini dihadiri narasumber dosen Jurusan BK FIP Unesa Bambang Dibyo Wiyono terkait pelatihan penyusunan program BK masa pandemi Covid-19 serta dosen Jurusan BK sekaligus Dekan FIP Unesa Mochamad Nursalim terkait pelatihan konseling adiksi bagi guru BK/Konselor.
“Pelatihan penyusunan program BK diperlukan oleh guru BK/Konselor yang berdasarkan dengan identifikasi kebutuhan masalah dari peserta didik dan perlu melihat apakah program tersebut sudah mengakomodasi kondisi pandemi seperti saat ini,” kata Dosen Jurusan BK FIP Unesa Bambang Dibyo Wiyono.
Menurut Bambang program BK diharapkan disusun berdasarkan keadaan mengenai kebutuhan dan masalah dari peserta didik sehingga perlu adanya identifikasi masalah melalui instrumen BK. Selain itu dalam memberikan layanan kepada peserta didik perlu memperhatikan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Jadi guru BK/Konselor tidak hanya menjelaskan materi namun juga mengajak peserta didik/konseling untuk turut berpartisipasi aktif saat pelaksanaan layanan tersebut.
“Dalam masa pandemi Covid-19 dimana madrasah diminta melaksanakan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas. Tentu guru BK/Konselor tidak sepenuhnya bisa memberikan layanan secara luring atau daring, namun perlu memberikan layanan secara blended/hybrid. Hal ini tentu membutuhkan program yang baik,” jelasnya.
Sementara Dosen Jurusan BK sekaligus Dekan FIP Unesa Mochamad Nursalim menyampaikan konseling adiksi dapat mengembangkan keterampilan guru BK/Konselor yang digunakan untuk membantu peserta didik yang mengalami kecanduan akan sesuatu hal baik.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Akhmad Sruji Bahtiar mengharapkan dengan pelatihan ini guru BK/Konselor MTs dan MA di Kabupaten Probolinggo dapat menunjukkan peningkatan kompetensi sebagai guru BK/Konselor dengan mampu menyusun program BK yang sesuai dengan ketentuan yang ada khususnya di masa pandemi Covid-19 dan dapat menerapkan konseling adiksi ini dalam membantu menyelesaikan masalah kecanduan yang dialami oleh peserta didik.