SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur yang rencananya akan diikuti oleh 111 Desa pada tahun 2021, hingga saat ini masih belum ada kepastian.
Ketidakpastian jadwal Pilkades serentak karena masih adanya pandemi virus Corona atau Covid-19, hal itu dinilai hanya sebagai manuver politik Bupati untuk kepentingan politik di masa yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Komisi I DPRD Sampang RH Aulia Rahman. Padahal, kata dia, di sejumlah daerah termasuk dua Kabupaten di Madura siap menggelar pilkades pada 2021. Kenapa di Sampang kok tidak siap???
Sehingga, kata dia, isu soal penundaan Pilkades di Sampang hingga tahun 2025, sangat kental dengan kepentingan politik incumben untuk periode akan datang.
“Jadi, mau dilaksanakan atau tidak itu terserah, karena kebijakan ada di Bupati. Yang punya kepentingan Bupati, karena Perbub yang membuat Bupati, yang mengajukan Bupati. Pada waktu pembahasan di komisi I tidak ada pelaksanaan Pilkades tahun 2025, kok baru sekarang ini,” katanya heran, Selasa (30/03/2021).
Legislator dari partai Demokrat itu menyebut, jika benar Bupati Sampang akan menunda Pilkades hingga tahun 2025, maka itu adalah suatu bentuk manuver politik yang sangat tidak mempunyai dasar. Apalagi, alasannya hanya karena di khawatirkan terjadinya kerumunan.
“Jika dengan alasan takut terjadi kerumunan, Bupati lantas akan menunda Pilkades hingga tahun 2025, lalu kenapa Bupati justru membiarkan kegiatan-kegiatan lain yang juga mengundang kerumunan massa, seperti kerapan Sapi atau yang lainnya,” papar pria yang kerap mengkritisi pemerintah itu.
Menurut politisi asal Dapil 1 tersebut, pada saat rapat pembahasan dengan Komisi I DPRD, tidak pernah ada wacana Pilkades tahun 2025.
“Sudah tidak usah bermanuver terhadap kepala Desa incumben ataupun calon kepala Desa untuk menarik simpati, tetapi jalani aja sesuai masa jabatan yang berakhir. Karena tahun 2021 sudah banyak yang berakhir masa jabatan kepala Desa,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini dilansir, Bupati Sampang H Slamet Junaidi belum bisa dimintai keterangan. Dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp tidak direspon.