SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui sekretariat daerah setempat melayangkan surat pemberitahuan kepada guru dan kepala sekolah yang menempati Rumah Dinas (Rumdis) di sebelah barat Pasar Margalela serta didepan SMKN 2, Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang agar segera dikosongkan.
Alasannya, rumah dinas itu dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah daerah setempat serta akan dilakukan penertiban ijin pemanfaatan.
Permintaan pengosongan rumdis tersebut berdasarkan surat yang dibuat oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang tertanggal 2 Desember 2020. Dimana isi surat itu tertulis dalam rangka penertiban aset barang milik daerah diminta para guru dan kepala sekolah segera mengosongkan rumdis paling lambat 12 hari setelah surat diterima.
Kecewa rumahnya dikosongkan, salah satu penghuni rumdis yang enggan namanya disebut, menyampaikan kekecewaannya atas surat yang ia terima. Sebab, dia dan keluarganya harus meninggalkan rumah tersebut. Ia merasa surat pemberitahuan itu terlalu cepat.
“Saya sebenarnya tak menolak untuk mengosongkan rumah. Namun, saya kecewa karena waktu yang diberikan ini terlalu cepat dan mendadak,” protesnya, Jumat (4/12/2020).
Ia meminta kebijakan dari pemkab untuk memikirkan bagaimana nasib dia dan juga guru yang lain itu, sebab tak semuanya sudah memiliki rumah. “Kami minta ada kebijakan dari pemkab untuk menyikapi masalah ini,” ujar dia yang telah menempati rumah dinas puluhan tahun itu.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang H Nor Alam membenarkan, surat pemberitahuan soal pengosongan rumah dinas guru di Jalan Syamsul Arifin tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Sampang akan mengalihkan pemanfaatan fungsi tempat itu sesuai kebutuhan Pemkab Sampang,” kata Nor Alam singkat.
Ditempat terpisah, Seketaris Daerah (Sekda) Sampang, Yuliadi Setiyawan mengatakan bahwa, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah dalam upaya menindaklanjuti surat pemberitahuan pengosongan rumah dinas guru itu.
“Kami berharap kepada penghuni rumah dinas guru di Jalan Syamsul Arifin agar bisa bekerjasama dan kooperatif,” ujar Yuliadi via chat WhatsApp.