SURABAYA, SUARABANGSA.co.id – Dalam rangkan meningkat radikalisme dan Terorisme yang tidak dapat dipisahkan dari pengaruh lingkungan Global. Organisasi ISIS/AISIS (Islamic State Of Iraq and Syria), Direktorat Ditbinmas Polda Jawa Timur meluncukan Tim Penyuluh Terpadu Radikalisme, Selasa (10/12) sekitar pukul 14:00 WIB.
Hadir dalam kegiatan tersebut, dihadiri Wakapolda Jawa Timur, Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur Jonathan Judianto, Kasubdit Bintibsos Dit Bintibmas Korbinmas Baharkam Polri Kombes. Pol. Rudi Haryanto, Dirbinmas Polda Jatim Kombes. Pol. lwan Setiyawan, Ka Kanwil Kemenag Provinsi Jatim dan Para Peserta Pelatihan Tim Penyuluh Terpadu Anti Radikalisme dan Pancasila diantaranya Para Bhabinkamtibmas jajaran Polda Jatim dan Bhabinsa jajaran Kodam V Brawijaya serta Para Akademisi.
Wakapolda Jawa Timur Brigjen. Pol. Drs. Djamaludin dalam sambutan Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur Jonathan Judianto, bahwa ini adalah kegiatan pertama kali di Indonesia. Jadi kita perlu memberikan kreasi kepada Kapolda Jatim dan Gubenur Jawa Timur.
“Petugas penyuluhan sendiri masih kurang pemahaman tentang redikalisme dan sebagainya. Adapun kejadian sekitar bulan Mei tahun 2019 kita masih mengalami kejadian yang ada di Gereja Santa Maria dan Polrestabes Surabaya. Nah ini semua yang melantar belakangi makanya ini dibentuk sesuai dengan namanya. Pembentukan dan pelatihan,” kata Wakapolda Jatim Brigjen Pol Jamaludin.
Direktorat Dirbinmas Polda Jatim Kombes Pol lwan Setiyawan, menjelaskan dalam kegiatan ini, bahwa dari Direktorat Ditbinmas Polda Jawa Timur, sudah bekerja sama dengan Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, untuk melakukan pelatihan secara terpadu kepada Babinkamtibmas babinsa penyuluh dari kemenat dan termasuk dari harkamtibmas dalam rangka meningkat dalam rekadisme.
“Kegiatan ini, dilaksanakan kurang lebih selama tiga hari, dan kemudian dalam hal ini, diisi oleh narasumber dari tingkat nasional maupun narasumber lokal termasuk akadamisi. Dengan terget babinkamtibmas kami, bisa disebutkan bisa mengantisipasi bradikal di desa-desa sampai di tingkat kecamatan,” kata Kombes Pol Iwan Satiyawan.
Dalam kegiatan ini, Babinkamtibmas yang ikut 70 orang, dan kemudian semua total yang mengikuti kegiatan ini, 220 orang, kemudian terget kam. Pihaknya sudah ada bekerjasama dengan Kabangpas Pol bahwa untuk tahun 2020 akan dilaksanakan kegiatan ini yang sama, sebanyak enam kali.
Masih lanjut dia. Mudah-mudahan, dengan kegiatan ini, saya bertahap semua dan seluruh babinkamtibmas kami, yang ada di Jawa Timur termasuk babinsa dari kemenat bisa mendapatkan ilmu terkait Redikalisme yang bisa di aplikasikan di Jawa Timur untuk di terapkan di lapangan.
“Kemudian dengan hasil moting kami, Babinkamtibmas yang terindikasi wilayah yang rawan akan kami proritaskan agar mengikuti kegiatan terlebih-lebih dahulu. Harapan kami, setelah kegiatan ini, mereka bisa untuk mengaplikasikan tugasnya,” harapan Dirbinmas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Setiyawan.
Menurutnya, di Jawa Timur, sudah terbentuk 4 Pilar Babinkamtibmas babinsa kepela desa, lurah termasuk bagul baket, nah inilah dari 4 pilar tersebut, nanti mereka bersama senergi untuk menjadi memeting tedeksu terkait daerah-daerah rawan, untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan ini.
“Mudah – mudahan memberikan contoh bagi opsnal, karena ini baru saja di laksanakan di Jawa Timur,” pungkas Dirbinmas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Satiyawan.