Petani di Sampang Menjerit, Anomali Cuaca Rusak Tanaman Tembakau

- Admin

Kamis, 15 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, SUARABANGSA.co.id Cuaca buruk dengan hujan yang turun hampir setiap hari membuat para petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mulai menjerit.

Betapa tidak, tanaman tembakau yang baru mereka tanam mati karena terendam air. Apalagi, tembakau yang ditanam di dataran rendah sangat rawan menjadi pusat genangan air.

Kondisi hujan yang terus-menerus di fase musim kemarau ini sangat dirasakan oleh para petani. Areal persawahan di sejumlah Kecamatan terlihat penuh genangan air hujan.

Salah satu petani tembakau asal Kecamatan Pangarengan, Zainulloh, menuturkan sebenarnya, jika tembakau masih kecil, memang membutuhkan banyak air. Namun, jika hujan turun terus menerus hingga menyebabkan genangan maka tembakau bisa mati.

“Ribuan tembakau terpaksa kami cabut dan harus ditanam ulang dengan bibit tembakau yang baru, karena mati tergenang air seperti ini,” kata dia sembari menunjuk genangan air di lahan tembakau miliknya pada Kamis (15/05/2025).

Baca Juga:  Diduga Tak Gunakan Tapping Box, BPPKAD Sampang Segel Rumah Makan Masakan Padang

Zainulloh mengungkap, dengan cuaca yang tidak menentu, dirinya dan petani lain di Kecamatan Pangarengan tetap memilih menanam tembakau karena nilai jual yang tinggi sebagai pilihan mata pencaharian lebih menjanjikan dibanding tanaman lain.

“Pada intinya sedikit banyak kami ingin berjuang untuk tetap menanam tembakau, karena ini yang ditunggu-tunggu petani. Sebab, tanaman tembakau lebih banyak pendapatannya dibanding padi,” tukas dia.

Selain dia, sejumlah petani lain di Kecamatan Torjun juga mengeluh jika tanaman tembakaunya tenggelam dan dipastikan mati. Itu karena air menggenangi areal persawahan mereka setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Para petani tembakau di kecamatan ini mengaku rugi dan terpaksa harus menanam ulang, karena tanaman tembakau mereka banyak yang mati akibat tergenang banjir.

Baca Juga:  Diduga Sopir Kurang Hati-hati, Tabrakan Beruntun Libatkan 5 Kendaraan Terjadi di Jrengik Sampang

Kendati demikian, para petani mengaku tidak dapat berbuat banyak, sebab kondisi yang terjadi saat ini adalah alami disebabkan karena iklim.

“Sejumlah lahan pertanian tembakau di desa kami juga terancam mati, karena sawahnya tergenang air hujan,” kata petani lainnya, Fauzi.

Dampak tergenangnya bibit tembakau tersebut, kata Fauzi, para petani dipastikan merugi hingga  jutaan rupiah. Sebab para petani, sebelumnya telah mengeluarkan uang untuk proses penggarapan tanah dan pembelian bibit tembakau.

‘Rusak semua, tanaman tembakau milik saya dan petani lainnya yang terendam dipastikan mati. Tidak bisa diselamatkan lagi karena dibagian akar, batangnya langsung membusuk dan daunnya juga langsung layu,” ungkap Fauzi.

Senada dengan Fauzi, Sholeh warga Kecamatan Camplong juga mengaku mengalami kerugian. Ia berujar bahwa sudah mengeluarkan sekitar Rp 9 juta untuk menyewa lahan.

Baca Juga:  Ditangkap Warga Saat Menggotong Hasil Curian, 2 Terduga Pencuri Besi Cor di Camplong Sampang Diamankan Polisi

Lalu, untuk upah membuat lubang tanam, Sholeh juga telah mengeluarkan uang Rp 1,5 juta. Selama proses itu, dirinya juga harus membeli air.

“Belum lagi untuk upah tanam, biaya membeli pupuk juga harganya cukup mahal, baik urea maupun pupuk lainnya,” tutur Sholeh.

Baik Zainulloh, Fauzi, Sholeh maupun para petani tembakau yang terdampak cuaca buruk hanya bisa pasrah dan berharap ada perhatian dari pemerintah daerah terhadap kejadian itu, misalnya bantuan untuk meringankan kerugian mereka.

“Para petani sebenarnya sama sekali tidak menyangka bakal hujan terus menerus seperti ini. Kami hanya bisa pasrah, tapi mudah-mudahan ada solusi dari pemerintah,” pungkas dia.

Penulis : Abdus Salam

Editor : Putri

Berita Terkait

Kades Deru Bojonegoro Diduga Menebang Kayu Pinggir Jalan Tanpa Izin
Setelah Viral di Purwoasri, Kini Kembali Jadi Sorotan Pembangunan Tower BTS di Kanor Bojonegoro
Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mulai Soroti Dampak Lingkungan Limbah Perusahaan
Bangunan dan Tower Tidak ada Izin Tetap Beroperasi di Bojonegoro, Permainan Siapa?
Baitul Maal PLN UP3 Madura Salurkan Bantuan Sembako Kepada 100 Dhuafa
Tidak Berizin, Sejumlah Menara Telekomunikasi dan Tiang FO Rugikan Pemda Bojonegoro, Ada Beking Orang Kuat?
Belum Ada izin, Tower Telekomunikasi Sudah Dibangun di Kecamatan Sukosewu Bojonegoro
Data Provider FO Berbeda dengan DPTSP, Begini Penjelasan DPUBMPR Bojonegoro

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 06:50 WIB

Kades Deru Bojonegoro Diduga Menebang Kayu Pinggir Jalan Tanpa Izin

Senin, 23 Juni 2025 - 19:41 WIB

Setelah Viral di Purwoasri, Kini Kembali Jadi Sorotan Pembangunan Tower BTS di Kanor Bojonegoro

Senin, 23 Juni 2025 - 19:30 WIB

Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mulai Soroti Dampak Lingkungan Limbah Perusahaan

Senin, 23 Juni 2025 - 06:51 WIB

Baitul Maal PLN UP3 Madura Salurkan Bantuan Sembako Kepada 100 Dhuafa

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:24 WIB

Tidak Berizin, Sejumlah Menara Telekomunikasi dan Tiang FO Rugikan Pemda Bojonegoro, Ada Beking Orang Kuat?

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:27 WIB

Belum Ada izin, Tower Telekomunikasi Sudah Dibangun di Kecamatan Sukosewu Bojonegoro

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:16 WIB

Data Provider FO Berbeda dengan DPTSP, Begini Penjelasan DPUBMPR Bojonegoro

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:06 WIB

Kapolres Bojonegoro Resmi Tutup Kejuaraan Pencak Silat Kapolres Cup 4

Berita Terbaru