JEMBER, SUARABANGSA.co.id – Keberadaan destinasi wisata di lereng Gunung Jenggawah Jember dinilai tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Terlebih lagi, pembangunan tersebut sudah menelan biaya yang cukup lumayan.
Sugiyanto Effendy warga Desa/Kecamatan Jenggawah meminta Kejaksaan, Kepolisian, inspektorat, segera turun ke Desa Jenggawah, untuk mengaudit penggunaan dana desa (DD) dan anggaran dana desa (ADD).
“Karena diduga adanya penyimpangan, pelanggaran, penyelewengan terhadap penggunaan dana desa, dan anggaran dana desa di desa Jenggawah,” ungkapnya, Sabtu (01/ 03/2025)
Oleh karena itu, mohon kepada yang kompeten segera mengaudit dan meninjau lokasi penggunaan anggaran yang diperuntukkan pembangunan destinasi wisata.
“Khususnya pada destinasi wisata jenggawah, yang terletak di lereng gunung jenggawah yang dimulai pembangunannya tahun 2021 sampai sekarang,” terangnya.
“Pembangunan tersebut tidak bisa dimanfaatkan, dan tidak menyentuh terhadap kesejahteraan masyarakat desa jenggawah. Adapun biaya yang digunakan, sekitar 2 miliar lebih dari dana desa tersebut,” sambungnya.
Menanggapi itu, Sekretaris Desa Jenggawah Sunoto menyampaikan, memang untuk saat ini kepengurusan BUMDes Destinasi wisata Jenggawah sedang mengundurkan diri.
“Kedepan, pak kades mau revitalisasi terkait dengan BUMDes, itu yang mengelola. Sekarang masih kosong, masih nyari kandidat pengurusan BUMDes,” terangnya.
Sepengetahuannya, destinasi wisata itu sudah dibangun sejak 2021. Namun untuk saat ini belum jalan, dikarenakan pengurus kosong.
“Hari ini (pengunjung) masih kosong, ditutup. Maksudnya, sebelumnya ada, cuma tidak terlalu banyak. Kedepan rencana taman dan kolam,” sebutnya.
Ditanya keberadaan destinasi akan berdampak ke masyarakat, Sunoto menyampaikan, jika sudah selesai semua diyakini akan ada pengunjung. “Nanti kalau jalan, insyallah UMKM ada, mendongkrak nilai ekonomi UMKM warga sekitar,” terangnya.
Sunoto mengaku, mulai awal pembangunan destinasi wisata itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. “Yang akan datang kemungkinan sekitar 100 juta, total gak sampai 500 juta,” pungkasnya.
Penulis : Ubaidillah
Editor : Putri