BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Dengan suksesnya pertandingan bola voli yang diselenggarakan oleh Polres Bojonegoro, dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-78,
Bhayangkara Cup 2024 ini diselenggarakan di Gedung olah Raga (GOR )Utama Ngumpakdalem Kecamatan Dander, kabupaten Bojonegoro, Provinsi jawa timur, Hal tersebut di Apresiasi oleh Asosiasi Kepala Desa (AKD) Bojonegoro.
Asosiasi Kepala Desa (AKD) Bojonegoro lewat Anam Warsito selaku, Ketua Bidang Advokasi Hukum dan HAM AKD Bojonegoro, mengapresiasi kegiatan Bhayangkara Cup 2024, di mana hal tersebut bisa mencetak generasi atlit Bola voly tingkat Desa, meskipun ada beberapa desa ada yang mengambil atlit team Nasional (timnas), dengan adanya Bhayangkara cup 2024 bisa memotivasi atlit desa ke depan menjadi ajang pencarian bibit atlit Bola lebih baik.
Imbuhnya dalam Bhayangkara Cup ini tiap desa lewat AKD memberangkatkan 102 atlit dari 28 kecamatan, dan setiap kecamatan sangat antusias mengikuti gelaran yang diselenggarakan oleh Polres Bojonegoro tersebut. Rabu (7/8/2024).
“AKD di setiap kecamatan antusias untuk ikut berpartisipasi dengan mengirim team untuk ikut jadi peserta turnamen terbukti semua kecamatan mengirim team terbaiknya,” ungkapnya.
Disingung terkait pembelian tiket yang menjadi rumor di sosmed, isunya diduga dengan ada unsur pembelian tiket dengan cara-cara Intimidatif yang di lakukan oleh Pihak panitia, hal tersebut disanggah oleh Kepala Desa yang pernah menjadi Anggota Dewan Dari Fraksi Gerindra, Hal tersebut tidak benar.
Lelaki yang akrab dipanggil Anam tersebut, Anam menjelaskan terkait pembelian tiket yang dilakukan oleh dirinya maupun warga nya, itu adalah bukti karena warga nya mencintai bola voly dan suka dan hoby melihat bola voly, dan pihaknya hanya sebatas memfasilitasi saja, dan tidak ada pemaksaan maupun unsur intimidasi, kalau ada informasi intimidasi hal tersebut kabar bohong.
“Untuk pembelian tiket saya selaku kepala desa hanya memfasilitasi warga desa yang antusias ingin menonton untuk membelikan kepada panitia Bhayangkara Cup jadi tidak ada paksaan dan intimidasi,” pungkasnya.
Penulis : Takim
Editor : Putri