SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Jaringan Kawal Demokrasi (JKD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur menyebut bahwa Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sampang plin plan yang secara sepihak tak jadi menerima kehadiran mereka pada Senin (24/10/2022) pukul 09.00 WIB.
Padahal, pada beberapa hari lalu Bawaslu Sampang sudah menjadwalkan sendiri, dan pihak Jaringan Kawal Demokrasi dijanjikan akan diterima pada hari ini.
Karuan mereka sangat kecewa, karena Bawaslu Sampang tak konsisten serta cenderung tak memberi ruang bagi mereka untuk berbagi informasi, terkait banyaknya laporan mengenai carut-marutnya proses rekrutmen Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan.
Ketua JKD Sampang, Abu Bakrin menyampaikan, jika pihak Bawaslu setempat telah menolak dan menunda kembali audiensi tersebut. Bahkan, kata dia, beberapa hari lalu Bawaslu Sampang sudah menjadwalkan sendiri hari ini.
“Namun, setelah kami datang ke kantor Bawaslu Sampang sesuai jadwal itu ternyata tidak ada satu pun komisioner yang menemui kami,” kata dia, pada kontributor suarabangsa.co.id.
Bakrin menyayangkan sikap Bawaslu Sampang yang tak kooperatif soal audiensi yang sudah terjadwal, bahkan dari Bawaslu sendiri yang melakukan jadwal ulang kemarin, ternyata saat ini masih ditunda lagi.
“Ini sudah keterlaluan, Bawaslu Sampang sudah memperlihatkan sikap plin-plan dan inkonsisten terhadap publik. Dalam hal ini, pasti ada unsur kesengajaan,” ujar dia.
Bakrin menilai jika Bawaslu Sampang sengaja menghindar dari dialog publik. Untuk itu, dirinya akan melanjutkan serta melaporkan ke Bawaslu Jawa Timur untuk meminta keseriusan dalam menyelesaikan isu-isu yang sudah menjadi bahan perbincangan hangat itu.
“Ada apa dengan Bawaslu Sampang???. Terkesan menghindar tidak ada kejelasan? Seperti ada ketakutan, apa takut semakin terbuka skandal yang terjangkit di dalam internal Bawaslu Sampang,” tandasnya.
Hingga berita di publish, pihak Bawaslu Kabupaten Sampang belum bisa dikonfirmasi.