SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Beredar akun Facebook mengatasnamakan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes dan KB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dokter Yuliono.
Berdasarkan hasil penelusuran kontributor suarabangsa.co.id, foto profil pada akun facebook tersebut menggunakan foto dokter Yuliono memakai baju berwarna putih.
Parahnya lagi, akun Facebook bernama Dokter Yuliono itu telah mengunggah status yang menyinggung soal vaksinasi Covid-19.
Menanggapi adanya akun palsu tersebut, dokter Yuliono angkat bicara dan memastikan akun Facebook (FB) atas nama “Dokter Yuliono” bukanlah dirinya, melainkan ada oknum tak bertanggungjawab yang telah sengaja mempalsukannya.
“Akun Facebook itu palsu dan sama sekali bukan saya (Dokter Yuliono), nama dan foto saya dipakai untuk kepentingan pribadi si pembuat akun,” tuturnya, Rabu (10/11/2021).
Yuliono menegaskan jika dirinya tidak pernah mempunyai akun media sosial apapun kecuali WhatsApp. Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada berbagai pihak untuk tidak melayani Facebook palsu atas nama dirinya tersebut.
“Saya sama sekali tidak memiliki akun medsos, kecuali WhatsApp. Kepada masyarakat yang sedang ada pertemanan dengan akun palsu, mohon segera mereport penyalahgunaan yang telah dilakukan akun ini kepada Facebook Indonesia,” imbaunya.
Terhadap seluruh konten atau isi yang ada di dalam akun Facebook palsu tersebut, kata Yuliono, bukan merupakan tanggungjawabnya. Dia menduga, foto yang digunakan di akun palsu itu diambil dari foto WhatsApp dirinya.
“Jelas pelakunya orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu, kepada pihak-pihak yang sengaja mencemarkan nama baik saya, mohon untuk segera menghentikan kegiatan tersebut,” pintanya.
Dirinya berencana akan menindaklanjuti akun palsu ini karena sudah menyatut namanya dan sekaligus mencemarkan nama baik. Untuk itu, lanjut Yuliono, laporan akan segera diproses.
“Masih dalam pengajuan proses hukum. Sebab, akun Facebook palsu itu mengatasnamakan saya secara personal dengan segala statementnya yang sangat merugikan saya dan juga masyarakat secara umum,” pungkasnya.