SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Gabungan Pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Peduli Sumenep (GPPS) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Kamis (21/10/2021) pagi.
Mereka menuntut Badan Kehormatan (BK) DPRD serius menangani kasus dugaan video mesum mirip oknum anggota legislatif Kabupaten Sumenep.
Koordinator aksi, Ardiyanta Alzi Candra Kusumada mengatakan, pihaknya mendesak BK mengusut tuntas dugaan video tersebut. Kata Ardi, karena dugaan video mesum mirip salah satu oknum Anggota DPRD Sumenep tersebut sudah ditulis sejumlah media daring dan sudah menjadi konsumsi publik.
“Kami menuntut BK DPRD Sumenep untuk mempertegas tindak lanjut tentang dugaan video mesum yang saat ini sudah tersebar di berita-berita yang telah diasumsi oleh publik sehingga menjadi bola liar di masyarakat,” kata Ardi kepada sejumlah media.
Lebih lanjut, Ardi Meminta BK DPRD Sumenep segera bergerak mengumpulkan bukti dan saksi untuk memastikan kebenaran adanya dugaan video mesum mirip oknum anggota dewan itu.
“Kami meninta BK DPRD Sumenep harus mampu menindaklanjuti benar atau tidaknya dugaan-dugaan yang sudah diasumsi publik ini. Kalau benar adanya, lalu apa sanksinya dari BK,” tegasnya.
Ia mengatakan, jika BK tidak mampu mengumpulkan bukti, mereka siap membantu untuk mencari saksi dan bukti. Hal ini, kata dia agar kebenaran adanya dugaan video mesum mirip anggota dewan tersebut tidak menjadi bola liar.
Hingga demo berakhir, tak ada satupun ketua maupun Anggota BK DPRD Sumenep yang menemui massa aksi. Ardi mengatakan, pihaknya sangat kecewa terhadap sikap dan kinerja BK DPRD Sumenep ini. Ia menilai, BK abai terhadap kinerjanya.
Ardi menyebutkan, setidaknya GPPS sudah empat kali bersurat ke DPRD Sumenep tentang dugaan video mesum mirip oknum anggota legislatif ini. Dari beberapa surat yang dikirim itu, hanya satu kali mereka ditemui oleh BK. Sisanya tidak ditemui, termasuk demo hari ini.
Sementara itu, Kabag Humas Sekretariat DPRD Sumenep, Siswahyudi Bintoro mengatakan, beberapa hari ke depan, Anggota DPRD Sumenep belum bisa diganggu karena ada pembahasan Raperda APBD Sumenep 2022. Untuk itu, ia meminta GPPS kembali bersurat untuk dipertemukan dengan BK DPRD.
“Kami sampaikan kepada pengunjuk rasa, tolong dijadwal ulang. Kami persiapkan untuk audensi,” kata Bintoro saat menemui Atisvis Gerakan Pemuda Peduli Sumenep (GPPS) tersebut.
Sebelumnya, dugaan video mesum tersebut tersebar melalui kabar pemberitaan, salah satunya di media online kempalan.com. Dalam media online tersebut, salah satunya terbit tanggal 21 Agustus 2021 lalu dengan judul ‘Heboh, Video Mesum Mirip Anggota DPRD Sumenep Jadi Perbincangan Aktivis.
Dalam berita itu disebutkan, video yang menjadi perbincangan aktivis tersebut berdurasi sekitar 1 menit lebih. Dalam berita itu pula disebutkan, orang yang mirip anggota dewan dalam video tersebut berinisial I.