SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi rumah duka korban tenggelam almarhumah Najwa Sabila (8) dan Jesinda Malik (6) di Dusun Prajjan Laok, Desa Prajjan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang pada Minggu (20/12/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Gubernur mengunjungi kedua rumah korban yang masih bertetangga dan masih ada hubungan keluarga tersebut. Tampak hadir dalam kunjungan itu, Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi, Forkopimda Kabupaten Sampang, Sekretaris Daerah (sekda) Kepala Dinas Sosial Sampang, Forkopimcam Camplong, Kepala Desa se Kecamatan Camplong, Kepala Puskesmas Camplong, serta OPD terkait lainnya.
Pantauan suarabangsa.co.id dilokasi, keluarga korban turut tersentuh mendapat kunjungan dari pemerintah melalui Gubernur Jawa Timur. Bahkan keluarga korban menangis menceritakan musibah yang menimpa anaknya di hadapan Khofifah.
Dalam kunjungannya, Khofifah memberikan dukungan moril kepada masing- masing keluarga korban. Selain itu, ia juga menyampaikan bantuan sembako serta santunan kepada keluarga korban masing-masing sebesar Rp 10 juta.
“Mohon maaf saya baru datang kesini hari ini, saya dapat informasi dari bapak kepala dinas sosial bahwa ada dua anak yang sedang bermain di sungai yang kemudian terseret arus,” ujarnya memulai perbincangan dengan orang tua dan kakak para korban meninggal.
Pada kesempatan itu, Khofifah juga mengatakan, bahwa hal ini adalah musibah bersama, maka dari itu seyogyanya harus ikhlas menerima, karena setiap kejadian ada rahasia Allah SWT yang baik untuk semua umatnya. Tak lupa pula, ia memanjatkan doa untuk kedua korban.
“Saya menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga ananda Najwa dan Jesika. Mudah-mudahan kedua ananda akan membawa keluarganya ke surga Allah SWT. Kita doakan semoga korban husnul khotimah,” imbuhnya.
Mantan Menteri Sosial itu mengimbau kepada masyarakat untuk melarang putra putrinya bermain di sungai. Apalagi di musim hujan sekarang ini yang membuat sungai meluap dan berarus deras. Dia berpesan, agar warga selalu berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini.
“Musibah seperti ini diharapkannya menjadi pelajaran bersama, terlebih bagi para orang tua untuk mengingatkan putra-putrinya bahwa bermain di dekat sungai sangat berbahaya. Semoga tidak terulang lagi kejadian serupa di kemudian hari,” pungkasnya.