SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Dampak Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 yang melanda tanah air saat ini berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat, termasuk para pedagang sembako dan pedagang kecil lainnya. Rata-rata pendapatan mereka merosot tajam lebih dari 50 persen.
Salah satunya pemilik warung sembako di Desa Kodak, Kecamatan Torjun, Juhri. Menurut Juhri, kini pendapatannya tiap harinya menurun drastis hanya 25 persen dari hari-hari biasa.
“Segitu pun sudah maksimal. Memang ada warga yang pulang kampung karena lebaran, tapi tidak juga meningkatkan pendapatan. Malah warga banyak yang kasbon (ngutang),” kata Juhri, saat dibincangi suarabangsa.co.id, Minggu (31/05/2020).
Menurutnya, selain sepinya pembeli, pandemi Covid-19 ini juga membuat sejumlah harga bahan pokok melambung tinggi di pasaran. Sehingga banyak sekali para pedagang yang mengeluhkan atas kondisi seperti itu.
“Mungkin karena dampak Covid-19, jadi harga sembako juga melambung,” keluhnya.
Sebelumnya Juhri berharap dengan adanya bantuan pemerintah bagi warga masyarakat yang terdampak Covid-19 dapat membantu meningkatkan penjualan warung sembakonya, namun justru yang terjadi sebaliknya.
“Ada beberapa tetangga yang dapat bantuan. Harapannya ada imbas pada pendapatan warung. Yang ada semakin terjepit, hutang tak membayar, belanja juga gak. Karena mereka sudah punya sembako di rumah masing-masing,” tutup Juhri.
Tak hanya Juhri, pedagang sembako di Kampung Caregen, Desa Kanjar yakni Rusfandi, mengaku kegiatan usahanya juga makin sepi dari para pelanggan sekitar karena diakibatkan oleh wabah covid-19.
“Sekarang makin sepi. Biasanya kalau lebaran agak rame. Mungkin karena mereka sudah punya sembako yang diberi oleh pemerintah,” ungkap Rusfandi secara singkat.