SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Pemadam kebakaran merupakan salah satu unit gawat darurat yang harus dihubungi ketika terjadi bencana kebakaran. Namun saat ini, layanan telepon darurat milik pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur sedang bermasalah.
Akibatnya, saat terjadi bencana kebakaran, masyarakat mengaku bingung untuk meminta bantuan, karena para petugas Damkar di bawah naungan Satpol PP itu terkadang sulit dihubungi hingga membuat penanganan kebakaran sedikit terlambat.
Kasi Ops pemadam kebakaran (Damkar) Satpol PP Sampang Maftuh Fathurrahman mengakui jika saat ini nomor telepon piket pemadam kebakaran sedang mengalami trouble atau bermasalah dan tidak berfungsi.
“Dulu ada nomor poskonya, tapi sekarang kartunya sudah rusak. Sedang kami upayakan, posko kami ini kan masih dompleng sama Satpol PP, ini sementara mau pindah juga. Jadi hotline khususnya numpang punya Satpol PP,” kata Maftuh saat dikonfirmasi suarabangsa.co.id, Minggu (18/04/2021).
Ditanya soal penyebab dari tidak aktifnya nomor darurat ini, petugas berseragam biru itu menyebut jika mengalami kerusakan. Ia akan berkoordinir dengan pihak Telkom agar segera memperbaiki gangguan telepon yang rusak di kantornya.
“Mungkin karena ada gangguan jaringan, selama ini kami pakai nomor telepon seluler milik pribadi dari masing-masing petugas damkar. Besok hari Senin kami evaluasi kembali,” katanya melalui telepon WhatsApp.
Ia pun menginformasikan bahwa jika terjadi kebakaran untuk menghubungi nomor pribadinya di nomor 0818-422-767. “Mohon bila terjadi kebakaran dapat langsung menghubungi nomor saya ini,” imbuhnya.
Disinggung soal prosedur penanganan kebakaran, Maftuh menjelaskan bahwa pemerintah pusat sudah menentukan fast time Damkar maksimal 15-20 menit sudah mulai menyemprotkan air pemadaman.
“Petugas Damkar membutuhkan waktu setidaknya 15 menit untuk sampai lokasi kebakaran. Lama sampai tujuan biasanya karena macet, parkir mobil liar di jalan, atau kurangnya kesadaran warga yang memberi akses kepada armada Damkar,” tandasnya.