BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Polemik Sata Tec dengan TK dan PAUD serta warga Sukowati Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, dimana Kepala Desa Sukowati Amik Rohadi juga sempat diisukan menerima uang dari para pekerja yang sempat dimasukan ke pabrik pengolahan batang tembakau tersebut.
Hal tersebut disikapi oleh Amik Rohadi selaku kepala Desa Sukowati, bahwa Sata Tec Indonesia (STI) itu Bermanfaat untuk warga Sukowati, dari awal pemilik Sata tec Indonesia Tantowi Y sudah komunikasi dengan pihak desa.
“Perusahaan sata tec itu bermanfaat untuk masyarakat, ya dipikir bareng-bareng, ya dampaknya, ya mudhorotnya,” ungkapnya.
Saat disingung oleh awak media SUARABANGSA.co.id terkait adanya isu pungli yang dilakukan Kepala Desa Sukowati, dari satu juta sampai satu juta lima ratus, hal tersebut dijawab dengan tegas oleh kepala desa yang gemar membantu warganya.
Menurutnya, hal tersebut tidak benar dan dirinya sudah mendengar hal tersebut, beliau juga sudah mendengar kalau orang-orang yang bekerja di pabrik tersebut sudah ditanya satu persatu oleh Pihak perusahaan, Amik rohadi menegaskan tidak pernah meminta karyawan yang dimasukan ke STI Serupiahpun.
“Satu rupiah pun saya tidak pernah menerima, dan memang ada rumor saya menerima satu juta, satu juta setengah juta, hinga ada yang bilang kalau masuk ke sata tec lewat saya membayar, maka itu saya tidak mau komentar terkait sata tec pasca hearing kemarin,” tegasnya.
Saat ditanya terkait asal usul gudang tembakau dan sekolahan, Amik menceritakan tentang asal asul gudang tembakau yang berdampingan dengan sekolahan, tapi dulu tidak pernah ada masalah, dan dirinya sadar Desa Sukowati kecamatan kapas masuk di wilayah kawasan Industri secara regulasinya, dan maka itu berharap kepada pemerintah ada solusi bersama dengan duduk bersama.
“Dulu saya tidak tahu kalau ini akan buat pabrik tembakau, memang dari dulu adalah gudang tembakau, tapi gudang tembakau saja, tidak produksi (red:pengolahan) dan Sekolahannya sudah ada dari dulu dari pada gudangnya,” tegasnya.
Saat disingung terkait solusi dengan Pemindahan Sekolahan oleh pemerintah, Amik menegaskan Pemerintah desa akan mendukung dengan pemindahan sekolah tersebut, dan di Sukowati ada aset desa yang siap ditempati oleh sekolahan kalau hal tersebut benar terjadi.
“Saya setuju dan ikut apa yang diputuskan oleh pemerintah Daerah, tapi di sini ada aset desa semua masuk ke dalam desa,” pungkasnya.
Dan kepala desa berpesan pada warganya yang hari ini di rumahkan sementara harap untuk bersabar karena perizinannya PT Sata Tec Indonesia belum lengkap, pasca disidak oleh Wakil Bupati dan memerintahkan untuk Tutup dulu sebelum izin tersebut belum keluar.
Penulis : Takim
Editor : Putri