SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Kisruh soal rekrutmen calon Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan yang dilakukan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, masih belum berakhir.
Pasalnya, test CAT yang digelar oleh Bawaslu Sampang dinilai banyak pihak tidak mencerminkan asas transparansi dan kental aroma persengkokolan jahat dalam penentuan 6 besar untuk masuk sesi wawancara.
Dari informasi yang berhasil dihimpun kontributor suarabangsa.co.id, ada salah satu nama yang telah dinyatakan lulus tersebut diduga kuat sebagai kader sayap salah satu partai politik (Parpol).
Salah seorang peserta Panwaslu Kecamatan yang enggan namanya dipublikasikan mengatakan, dengan menerapkan metode CAT tersebut mestinya lebih baik, karena penilaian menjadi lebih transparan.
“Biasanya kalau CAT itu langsung keluar nilainya kayak di CPNS, ada layar besar dipampang diluar ruang tes, jadi para peserta bisa tahu nilainya masing-masing dan berada peringkat berapa. Harusnya begitu kalau memang mau transparan,” ungkapnya, Rabu (26/10/2022).
Ia menyebut seleksi test tulis Panwascam yang dilakukan Bawaslu Sampang pada beberapa waktu lalu menggunakan sistem CAT itu justru dianggap tertutup, hanya peserta dan panitia yang mengetahui nilainya.
Dia menduga ada permainan nilai hasil pengumuman CAT di Bawaslu Sampang, karena ia mengetahui perolehan nilai salah satu peserta diwilayahnya berada dibawah nilainya, namun dinyatakan lolos test CAT.
“Tidak transparansinya Bawaslu Sampang tampak dari hasil pengumuman hasil test CAT, hanya nama yang di keluarkan, nilainya tidak ada. Seperti main petak umpet, harusnya semua nilai di umumkan lulus atau tidak lulus,” ujarnya.
Agar tidak menjadi kecurigaan banyak orang, imbuhnya, maka ia meminta Pokja Rekrutmen mengumumkan hasil nilai test CAT dan berani bertanggungjawab. Dengan cara itu, maka menepis dugaan nepotisme dalam perekrutan.
“Kita mengharapkan anggota Panwascam yang terpilih ini benar-benar memiliki kemampuan, tidak hanya sekedar titipan,” harapnya.
Dirinya berharap Pemilu 2024 menjadi satu gelaran Pemilu yang benar-benar jujur, adil, dan transparan. Sebagai warga negara yang baik, dia tetap menghormati hasil rekrutmen yang dilakukan Komisioner Bawaslu. Selain telah melalui tahapan, nama-nama yang lolos merupakan hasil keputusan.
“Nah oleh karena itu kita harus berfikir positif, dan mari kita kawal bersama. Jika ada pelanggaran, mari kita laporkan saja ke Bawaslu Propinsi, Pusat maupun ke DKPP. Karena itu dibenarkan oleh UU,” tandasnya.
Hingga berita ini dilansir, Ketua Bawaslu Kabupaten Sampang Hj Insiyatun saat dikonfirmasi melalui nomor telephone selulernya tidak diangkat meski nada sambungnya terdengar aktif.