SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Aksi balap liar ternyata masih menjadi agenda rutin yang berlangsung di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Balapan motor masih sering dilakukan setiap menjelang akhir pekan meski harus kucing-kucingan dengan petugas kepolisian.
Bahkan, aksi nekat tersebut dilakukan dijalan raya yang lokasinya berdekatan dengan pusat pemerintahan. Seperti dijumpai di sekitar lapangan Wijaya Kusuma, Kecamatan Sampang pada Sabtu (06/02/2021) dini hari.
Aksi balapan liar ini sangat meresahkan warga dan para pengguna jalan. Apalagi dilakukan ditengah pandemi Covid-19 sekarang ini, para remaja itu seolah mengabaikan keselamatan diri mereka dan pengguna jalan lain. Padahal, sudah banyak contoh korban berjatuhan karena balap liar.
Menanggapi hal tersebut, Kasatlantas Polres Sampang, AKP Ayip Rizal mengatakan, kegiatan balap liar tersebut seringkali kucing-kucingan dengan aparat, para pelaku balap liar ini kerap dapat lolos dari pantauan polisi. Untuk itu, pihaknya terus melakukan patroli tengah malam dilokasi yang dianggap rawan jadi lokasi balap liar.
“Kan mereka melakukan aksi jalanan itu main kucing-kucingan dengan polisi. Kita bubarkan di satu titik, pindah ke titik yang lain. Makanya jangan kaget kalau pembalap liar ini tak pernah jera meski ditilang atau kena tangkap polisi,” ujar Ayip saat dikonfirmasi suarabangsa.co.id melalui sambungan telepon seluler, Minggu (07/02/2021).
Untuk mengantisipasi aksi balap liar tersebut, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan untuk memasang pita penggaduh (pita kejut) alias polisi tidur di sejumlah titik jalan yang dianggap rawan jadi lokasi balap liar.
“Kami akan segera koordinasi dengan Dinas Perhubungan, berkaitan dengan marak terjadinya balap liar di sejumlah lokasi. Semoga Dishub bisa mengerti persoalan ini,” tuturnya.
Ditambahkannya, bahwa dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 sudah barang tentu salah satunya tidak dibenarkan untuk berkumpul dan apa yang dilakukan para sekelompok anak muda ini tentu sudah melanggar Protokol kesehatan.
“Kami berharap bagi anak anak muda yang punya hobi balapan untuk menahan diri agar tidak melakukan balapan, kalau seandainya masih melakukannya, kami tidak segan segan akan menindak secara tegas karena apa yang dilakukan selain membahayakan juga melanggar aturan berlalu lintas,” tegasnya.
Mantan Kasatlantas Polres Tanjung Perak itu meminta para orang tua terus mengawasi anaknya, mengingat maraknya aksi balapan liar di beberapa titik di Kabupaten Sampang saat dini hari tersebut didominasi oleh usia remaja.
“Untuk menghilangkan aksi balap liar memang perlu proses dan yang paling penting peran serta semua pihak termasuk para orang tua untuk membimbing anak-anaknya agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum dan dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” imbuhnya.
Ayip menyebut, saat ini pihaknya terus melakukan berbagai upaya mulai dari patroli rutin hingga penindakan untuk mengantisipasi aksi balap liar. Namun, menurutnya hal yang paling penting dalam menangani balap liar adalah peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya.
“Seperti memberikan nasehat kepada anak-anak atau mengawasi anak-anak di luar jam sekolah supaya tidak leluasa melakukan aksi balap liar yang tentunya merugikan banyak orang,” ungkapnya.
Apalagi, kata dia, saat ini ditengah wabah Covid-19, sesuai imbauan Pemerintah untuk tetap mematuhi prokes, termasuk tidak berkumpul untuk mengurangi risiko tertular atau menularkan Virus Corona (Covid-19).
“Mari kita sama-sama mematuhi himbauan yang dikeluarkan oleh Pemerintah terkait Covid -19 dan agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan juga dapat berimbas kepada yang lain,” tutupnya.