BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Perusahaan listrik negara (PLN) Bojonegoro dikeluhkan oleh pelanggan. Beberapa pelanggan merasa kecewa dalam pelayanan PLN Bojonegoro.
Yanto, Warga Desa Tanjungharjo mengeluhkan bahwa jika ada pelanggan telat satu bulan, listrik sudah disegel dan listrik tidak menyala, yang aneh petugas penagih yang juga merangkap mencatat meteran juga sangat arogan.
Meskipun warga membayar di loket Pembayaran yang mengunakan ATM BRI link, ternyata listrik tetap tidak nyala dan pelanggan dibuat menderita, namun bila pelanggan membayar lewat pencatat meteran, listrik bisa nyala dengan mudah.
“Sampai petugas itu arogan sekali dan meteran saya langsung diganti dengan token, padahal saya telat satu hari saja,” ujar Yanto warga Desa Tanjungharjo, Selasa 9/5/2023.
Hal yang sama juga diceritakan oleh Muafifah, dirinya telat satu bulan saja, listriknya disegel dan setelah membayar pelanggan diarahkan oleh petugas pencatat meteran untuk membayar dengan petugas pencatat meteran atau ke kantor ULP Aisyah, baru bisa menyala.
Dalam penelusuran awak media Suara Bangsa hitungan PLN adalah jatuh tempo pembayaran pada tanggal 20, bila membayar lewat tanggal 20 maka konsumen dianggap telat dua bulan, dan meskipun konsumen membayar lewat ATM, meteran listrik milik konsumen tidak bisa nyala.
“Dulu dapat peringatan, setelah dibayari Lewat ATM ternyata masih ditagih,” ujar Anik Setyawati yang dari kemarin listriknya disegel oleh PLN dan tidak nyala sampai hari ini.
Imbuhnya, padahal malamnya suami Anik Setyawati sudah membayar dan paginya laporan di ULP lewat WhatsApp petugas PLN yang kebetulan temannya, namun sampai sekarang listrik pun belum nyala.
“Kemarin saya dan suami sedang kerja yang tahu adik saya, dan sampai di rumah sudah gelap gulita sampai sekarang, dan dari penulusuran suami saya, bila bayar di petugas ternyata terpaut seratus tujuh belas ribu, tagihan 268 ribu dan admin 3 ribu, tapi saat di bayar di ATM BRI link, hanya 154 ribu, namun tetap tidak dinyalakan oleh petugas, dulu tagihan 132 ribu saat dibayar lewat BRI link hanya 87,745 rupiah, itu pun petugas tidak tahu kalau sudah di bayar dan kita tetap di tagih,” pungkas Anik.