Sementara menurutnya, kalau melihat dari organisasi yang telah diakui Dewan Pers seperti PWI, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) tidak perlu diragukan lagi.
“Rata-rata mereka sudah bersertifikasi semua. Dengan diklat ini, diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi guru-guru, terutama yang bergerak di bidang kehumasan,” jelasnya.
Ketua PWI Jember mengungkapkan, keberadaan wartawan abal-abal memang sangat meresahkan, termasuk yang datang ke beberapa sekolah.
“Dari itu, kami berinisiatif dengan kolaborasi dinas pendidikan, memberikan wawasan ke pihak guru-guru, bagaimana menghadapi wartawan yang profesional atau yang selayaknya di layani,” ungkapnya.
Selain itu, para peserta dari tenaga pendidik ini juga diberikan diklat penulisan dan cara mengambil gambar, yang biasa digunakan untuk mengisi website sekolah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember, Dr Mahrus Syamsul, M.MP mengatakan, selain dengan pihak jurnalis pihaknya juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti kejaksaan dan lainnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya