SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Baru saja mereda kasus Covid-19 yang sempat menjadi momok menakutkan selama lebih dari dua tahun, kini dunia tengah dihebohkan oleh penyakit kuning (hepatitis) akut yang belum diketahui etiologi atau penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology).
Kasus tersebut pertama kali dilaporkan di Inggris Raya pada 5 April 2022 kemarin, kemudian 21 April 2022 dilaporkan sudah lebih dari 170 kasus di 12 negara.
Untuk itu, Dinas Kesehatan dan KB (Dinkes KB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur mengajak seluruh warga di wilayah setempat untuk mewaspadai penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Sampang, dr Abdullah Najich dikonfirmasi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Yuliono mengungkapkan kalau saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya temuan pasien yang terjangkit penyakit itu.
Meski begitu, pihaknya akan terus siaga untuk mengantisipasi masuknya kasus tersebut ke Sampang. Dia pun juga mengimbau agar masyarakat tak terlalu panik terkait hepatitis misterius ini. Namun, tetap waspada dengan melakukan langkah pencegahan.
“Kejadian ini di Sampang belum ada dan mudah-mudahan tidak ada, tetapi tetap waspada. Namun enggak usah panik, enggak usah terlalu menyikapi berlebihan, utamanya adalah mencegah,” jawabnya usai dihubungi kontributor suarabangsa.co.id via telepon selulernya, Rabu (11/05/2022).
Dia mengatakan, pencegahan yang bisa dilakukan adalah rajin mencuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, hindari kontak dengan orang sakit serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
“Karena penyakit ini masuknya melalui saluran pencernaan, jadi cegah penularan dengan memilih makanan yang sehat, yang aman, yang kemudian tidak tercemar bakteri gara-gara misalnya sudah dihinggapi lalat,” terangnya.
Yuliono menjelaskan, gejala hepatitis misterius ini adalah mual, muntah-muntah, nyeri ulu hati, diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, demam dan tampak kekuningan di tubuh.
Menurut dia, hepatitis biasanya menyerang anak-anak dibawah usia 5 tahun hingga kurang dari 16 tahun. Mereka biasanya terjangkit saat ada kotoran yang masuk ke mulut.
“Kami berharap, apabila masyarakat menemukan gejala awal pada anak, segeralah datang ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas, agar bisa ditangani lebih lanjut. Sebagai antisipasi untuk pencegahan terhadap Hepatitis Akut ini,” tandasnya.
Leave a Reply