PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Diduga ada kongkalikong dengan perusahaan rokok ilegal, LSM Komunitas Monitoring dan Advokasi (Komad) demo kantor Bea dan Cukai Pamekasan, Kamis (04/03/2021) pagi.
Koordinator Lapangan (Korlap) Zaini dalam orasinya mengatakan bahwa, maraknya rokok ilegal yang terjual bebas di toko maupun pasar, terkesan dibiarkan begitu saja oleh pihak Bea dan Cukai.
Tidak hanya itu, bahkan menurut Zaini, ada beberapa perusahaan rokok yang sudah berdiri puluhan tahun lamanya, tapi hingga saat ini masih ilegal dan terjual bebas di pasaran.
Dirinya juga mengatakan bahwa dari ribuan rokok ilegal yang diproduksi dan beredar di Madura, baru 2 orang saja yang diproses hukum. Sementara pengusaha lainnya dibiarkan dan bebas memproduksi kembali rokok ilegal.
“Di balik maraknya rokok ilegal, Bea Cukai tutup mata. Padahal barang bukti yang disita cukup banyak, namun pelakunya tidak ditindak,” terang Zaini.
Sementara itu menurut Humas Bea dan Cukai Zainal Arifin, mewakili dari jajaran pimpinan Bea dan Cukai menyampaikan, bahwa kita semua mempunyai semangat yang sama, yaitu ingin Pamekasan hebat dan jaya.
“Satu hal yang ingin kami sampaikan yaitu, kami serius,” ucap Zainal saat menemui para pendemo di halaman kantor Bea dan Cukai Pamekasan.
Dirinya juga mengakui bahwa dengan kapasitas SDM yang ada saat ini, pihaknya sangat kewalahan untuk menertibkan, sehingga tidak semua daerah bisa tersisir.
“Pegawai kami hanya 45 orang. Sementara yang mau diawasi se-Madura. Kami kewalahan,” ucap Zainul.
Kekecewaan peserta aksi semakin memanas dengan menendang kardus yang ada di depan perwakilan cukai, Bahkan demonstran mengancam akan melakukan aksi ke mentri keuangan RI, dengan menghadirkan Kakanwil Provinsi Jawa Timur dan Pusat, sambil menghentikan jalannya demo karena perwakilan Bea dan Cukai pamekasan dianggap tidak bisa menjawab sederet pertanyaan dari demonstran.
Perlu diketahui, setelah aksi demo yang dilakukan oleh LSM Komad selesai, pihak pegawai dari Kantor Bea dan Cukai sempat cekcok dengan beberapa awak media, dikarenakan pihak Bea dan Cukai tidak mau menemui wartawan yang ingin konfirmasi.
Pihak Bea dan Cukai malah menunjuk dan menyebut salah satu nama media, spontan saja awak media yang lain tidak terima dan terjadi cekcok yang cukup panas.
“Kita semua ini wartawan, jangan pilih-pilih, dan kita semua punya hak untuk konfirmasi, jangan hanya kalau butuh saja kita (Wartawan) diundang, giliran ada demo seperti ini, tidak mau menemui,” ucap salah satu kontributor MNC Grup.