SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Dihari kedua Idul Fitri 1441 Hijriah, warga di Kabupaten Sampang tetap menggelar tradisi ziarah makam. Kendati tak sebanyak tahun sebelumnya, namun mereka tetap antusias mengunjungi makam bersama keluarganya.
Ziarah ke makam sanak saudara yang telah meninggal dunia merupakan tradisi warga setempat. Meski di tengah pandemi Covid-19, namun tetap tidak bisa menghilangkan tradisi yang biasa mereka lakukan.
Salah satunya seperti yang terlihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Masaran Timur, Desa Kodak, Kecamatan Torjun. Tidak banyak ritual yang dilakukan saat berziarah, di pemakaman peziarah membaca surat yasin, tahlil dan berdo’a.
Herman salah seorang peziarah mengatakan, bahwa setiap tahun dia dan keluarganya selalu menziarahi kubur orang tuanya sembari mendoakannya. Menurutnya, berziarah ke makam keluarga saat hari raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi.
“Memang sudah tradisi di keluarga, setiap hari raya Idul Fitri kita ziarah ke kubur ini. Kebetulan ini makam orang tua saya,” kata Herman saat dikonfirmasi suarabangsa.co.id, Senin (25/05/2020).
Ia mengaku datang bersama istrinya untuk berziarah. Menurutnya, lebaran kali ini tak ramai seperti tahun lalu karena adanya wabah Covid-19.
“Tahun ini memang tak begitu ramai, karena ada corona. Lagian ini kan hanya setahun sekali,” bebernya.
Kendati demikian, Herman tetap mengikuti anjuran pemerintah saat keluar rumah, yaitu menerapkan aturan jaga jarak (physical distancing) dan mengenakan masker.
“Dalam kondisi normal keluarga jauh pasti datang dan bersalam sapa. Berbeda dengan sekarang di masa pandemi Covid-19, mengucapkan Idul Fitri dan memohon maaf lewat virtual saja,” tandasnya.
Suka cita merayakan hari kemenangan tampak di setiap wilayah Kabupaten Sampang. Pemerintah menganjurkan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan, baik dalam kegiatan silaturahmi, shalat idul fitri, serta ziarah makam. Tujuannya agar masyarakat terhindar dari penularan Covid-19.