SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Rasa empati serta rasa sosial tinggi mulai banyak dirasakan setelah wabah Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO). Virus yang muncul pertama kali di daratan China dan akhirnya merambah hingga ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia saat ini.
Banyak masyarakat serta organisasi melakukan cara untuk dapat membantu satu sama lain, dan saling menjaga rasa kemanusiaan. Cara yang banyak dilakukan adalah dengan menyemprotkan cairan disinfektan, serta bagi-bagi masker untuk dapat mencegah penularan virus Covid-19.
Tidak hanya kesehatan masyarakat Indonesia yang merasa terancam atas pandemi Covid-19 ini, namun juga perekonomian masyarakat turut menjadi ancaman.
Atas dasar itu, Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) Sumenep mengadakan bhakti sosial dalam menyikapi wabah virus Corona, Rabu (22/04).
Bhakti sosial yang dilakukan DPC PWRI Sumenep berupa bagi-bagi sembako dan masker kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah ditambah dengan efek virus Covid-19, seperti para abang becak, pedagang kaki lima, tukang ojek, dan para pemulung.
Helman JR, selaku Ketua DPC PWRI Sumenep menjelaskan, dengan sengaja PWRI Sumenep menyerahkan bantuan tersebut kepada abang becak dan para pelaku usaha kecil. Sebab menurut dia, kondisi perekonomian mereka sudah mulai terdampak wabah Corona.
“Semoga sembako ini bisa membantu meringankan beban kebutuhannya selama wabah Corona,” kata Helman, usai menyerahkan sembako dan masker di Sekretariat DPC PWRI Sumenep, Jl. KH. Mansur Desa Pabian.
Selain itu, Helman menegaskan, bahwa kegiatan tanggap darurat Covid-19 ini akan dilakukan secara terus menerus, dan tidak hanya sekali ini saja. Juga pihaknya akan terus melakukan upaya untuk membantu pemerintah melawan virus Corona.
“Sebagaimana imbauan pemerintah, bahwasanya upaya pencegahan harus dilakukan secara bersama-sama,” pungkas Ketua DPC PWRI Sumenep.
Menurut sekretaris DPC PWRI Sumenep Rusdiyono menambahkan, bahwasanya paket sembako yang diberikan kepada abang becak dan sebagainya itu berisi beras, mie instan, minyak goreng, gula pasir, dan kecap, serta mie kriting.
“Mudah-mudahan bisa memenuhi kebutuha hidupnya, apalagi ini jelang bulan puasa Ramadhan,” harapnya.