Kompak!!! Empat Pejabat Termasuk Bupati Sampang Gagal Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

- Admin

Kamis, 28 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Vaksinasi covid-19 sudah dimulai di seluruh daerah Jawa Timur. Para pejabat daerah yang memenuhi syarat menerima vaksin sinovac paling pertama. Namun menariknya, di Kabupaten Sampang, Madura, ada empat orang pejabat daerah yang gagal jadi orang pertama disuntik Vaksin Sinovac, pada Kamis (28/01/2021).

Mereka gagal dalam tahap screening medis karena memiliki riwayat penyerta dan ada juga yang berstatus sebagai penyintas virus corona.

Informasi yang berhasil dihimpun suarabangsa.co.id, empat orang yang tidak bisa dilakukan vaksinasi tersebut adalah, Bupati Sampang H Slamet Junaidi, Kapolres Sampang, AKBP Abdul Hafidz, Ketua DPRD Sampang M Fadol serta Kepala Kemenag Sampang Pardi.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Agus Mulyadi mengatakan vaksinasi tahap pertama yang dilakukan pemerintah kepada para pejabat daerah sebagai simbol. Namun sayang, vaksin Covid-19 ini memiliki banyak batasan.

Baca Juga:  Begini Cara Pemkab Bojonegoro Peringati Hari Kartini, Bupati Harapkan Pertumbuhan Kreativitas

“Keempat pejabat ini batal dilakukan vaksinasi karena memiliki riwayat penyerta atau punya Hipertensi yang tidak terkendali dan juga termasuk penyintas virus corona,” kata Agus saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp.

Menurut Agus, pejabat pertama yang divaksinasi Covid-19 adalah, Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat, Dandim 0828/Sampang Letkol Arm Mulya Yaser Kalsum dan diikuti oleh Sekdakab Sampang Yuliadi Setiawan, Kepala Kejaksaan Negeri Maskur dan Kepala Pengadilan Negeri Irianto Prijatna Utama.

“Kemudian, dari perwakilan tokoh pemuda Sampang yaitu anggota DPRD Sampang Moh Iqbal Fathoni dan juga Ketua Karang Taruna Sampang Moh Jakfar. Alhamdulillah, vaksinasi tadi berjalan aman. Semoga tahapan selanjutnya juga berjalan dengan aman dan lancar,” tuturnya.

Baca Juga:  Ban Pecah, Mobil Ertiga Kecelakaan di Tol Jombang - Mojokerto

Agus menyebutkan, Vaksinasi dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sampang. Vaksin yang diberikan sudah melalui uji BPOM dan sudah mendapat sertifikat halal MUI. Selain itu, vaksin yang digunakan sudah memenuhi standar efikasi yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni di atas 50 persen.

“Jadi, masyarakat tak perlu takut mengikuti Vaksinasi untuk Covid-19 ini. Sebab, vaksin yang beredar sudah dipastikan keamanan dan khasiatnya. Apalagi pusat sudah melakukannya duluan, termasuk Presiden Jokowi,” tandas Agus.

Sementara itu, alasan gagalnya pemberian vaksinasi Covid-19 bagi keempat pejabat tersebut disampaikan secara detail oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yakni Dr Ariska Megasari. Ia menegaskan, penyintas belum boleh divaksin Covid-19. Itu karena mereka masih memiliki antibodi dalam tubuhnya.

Baca Juga:  Penemuan Janin Bayi di Toilet Rumah Sakit Sampang, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

“Kalau penyintas Covid-19 tidak diperlukan pemberian vaksinasi karena didalam tubuhnya sudah terbentuk kekebalan terhadap spesifik Covid-19, namun beberapa bulan nanti bisa turun anti bodinya sehingga otomatis boleh diberikan,” kata Ariska.

Ditanya soal penundaan vaksinasi tersebut apakah karena adanya penyakit penyerta atau komorbit. Ariska menjelaskan, penyintas dan komorbit tentu berbeda. Komorbit adanya penyakit penyerta lain yang dapat mempengaruhi efektivitas dari Covid-19.

“Berdasarkan beberapa penelitian, antibodi tersebut baru akan hilang dari tubuh setelah 3 bulan sampai 6 bulan. Maka setelah itu barulah seorang penyintas Covid-19 bisa divaksin,” pungkasnya.

Berita Terkait

Firma Hukum, PABOI dan RS Muhammadiyah se-Jatim Gelar Seminar Bahas UU Kesehatan di Surabaya
Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan WTP
Dinkes Pamekasan Gelar Senam Bersama
Pj Bupati Bojonegoro Launching ILP dan Lansia Sembada
Dapat Tambahan Jabatan Menjadi 8 Tahun, 360 Kepala Desa se Bojonegoro Syukuran
Peringati HUT ke 17, Ademos Gelar Halal Bihalal Bersama Mensesneg RI
Antisipasi DBD, Kadinkes Pamekasan Imbau Warga Lakukan Ini
Dari Empat Pilar dan Lembaga Non Government di Bojonegoro Ikuti Seminar HPN

Berita Terkait

Minggu, 14 April 2024 - 14:51 WIB

Biaya Parkir Disebut Mahal, Begini Respon Pengelola Wisata Pantai Camplong Sampang

Sabtu, 13 April 2024 - 15:39 WIB

Tak Ada Fasilitas yang Ditawarkan, Tiket Masuk dan Biaya Parkir Pantai Wisata Camplong Mahal

Minggu, 18 Februari 2024 - 15:49 WIB

7 Khasiat Batu Pirus, Alasan Nomer 4 Paling Banyak Dicari

Rabu, 17 Januari 2024 - 10:13 WIB

Harga 2 Jutaan, Galaxy A15 Hadir dengan Spek Gila, Kaum Rebahan dan Konten Kreator Merapat

Minggu, 7 Januari 2024 - 21:03 WIB

Lirik Lagu Madura Nutop Ateh, Nyanyian yang Lagi Viral di TikTok

Selasa, 26 Desember 2023 - 23:05 WIB

Panggung Budaya Madura #2 Meriahkan Hari Jadi ke-400 Sampang

Kamis, 21 Desember 2023 - 14:34 WIB

Jarang Ada yang Tahu, Ini Deretan Fitur-Fitur Smartphone yang Mudahkan Hidup

Rabu, 6 Desember 2023 - 18:05 WIB

Beragam Fitur One UI 5.1 Bikin Hp Galaxy M34 5G Makin Gacor

Berita Terbaru

Birokrasi

Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan WTP

Jumat, 3 Mei 2024 - 14:56 WIB

Kesehatan

Dinkes Pamekasan Gelar Senam Bersama

Rabu, 1 Mei 2024 - 15:25 WIB

Birokrasi

Pj Bupati Bojonegoro Launching ILP dan Lansia Sembada

Selasa, 30 Apr 2024 - 23:29 WIB