SURABAYA, SUARABANGSA.co.id – PLN Grup Jawa Timur terus tancap gas dalam mendukung Madura jadi wilayah yang lebih terang dan sejahtera. Dalam Forum Multistakeholder Madura yang digelar di Pamekasan, Kamis (25/7/2025).
PLN menggandeng berbagai pihak untuk memperkuat sinergi percepatan pembangunan energi di seluruh pelosok pulau.
Mengusung tema “Sinergi Satu Energi, Menuju Madura Lebih Terang dan Sejahtera”, forum ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, legislatif, TNI, Polri, kejaksaan, tokoh agama, dan masyarakat dari empat kabupaten di Madura.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menegaskan bahwa sistem kelistrikan Madura saat ini menjadi bagian dari jaringan Jawa Timur-Bali dengan cadangan daya sebesar 2.261 megawatt (MW), atau sekitar 33 persen dari beban puncak.
“Dengan daya mampu sistem mencapai 10.277 MW dan infrastruktur kelistrikan yang tersebar merata, PLN siap mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri di Madura,” ujarnya.
Saat ini, Madura dilayani oleh enam gardu induk dengan total kapasitas trafo 600 MVA, serta jaringan distribusi sepanjang lebih dari 12.800 kilometer. Untuk jangka menengah, PLN telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang mencakup pembangunan infrastruktur strategis, seperti PLTS Guluk-Guluk (50 MWp), PLTMG Sumenep (30 MW), serta pembangkit tenaga bayu (PLTB) tersebar dengan kapasitas 100 MW.
Di luar pembangunan pembangkit, PLN juga berkomitmen melistriki pulau-pulau terluar seperti Bawean, Kangean, dan Gili Raja. Tiga desa yang belum terlistriki ditargetkan terhubung ke sistem pada 2026.
Selain infrastruktur, PLN memperkuat peran sosial melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL). Sepanjang 2025, perusahaan telah menyalurkan dana lebih dari Rp 8,1 miliar di Madura untuk program ekonomi, pendidikan, dan bantuan listrik gratis bagi 100 keluarga prasejahtera.
Wakil Bupati Pamekasan, H. Soekarianto, mengapresiasi langkah PLN dan mendorong kolaborasi dalam bentuk edukasi publik.
“Listrik kini sudah menjadi kebutuhan dasar seperti sembako. Kami mengusulkan sinergi seperti festival layang-layang untuk edukasi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Sampang, Sudarmanto, mendorong PLN meningkatkan pelayanan hingga ke pelosok desa. “Forum seperti ini perlu dilakukan rutin. Bukan hanya membahas gangguan listrik, tapi juga sosialisasi layanan dan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Forum ini menjadi tonggak penting penguatan kolaborasi antar sektor menuju pemerataan energi dan kesejahteraan di Madura.
“Energi adalah pondasi kemajuan. Dengan sinergi yang kuat, kami yakin Madura akan menuju masa depan yang lebih terang dan sejahtera,” tutup Ahmad Mustaqir.
Penulis : Muji
Editor : Putri