SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Setelah dilantik oleh Gubernur Jatim, Bupati Sumenep dan Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Nyai Hj Dewi Khalifah melakukan serah terima jabatan, si pendopo keraton agung setempat Minggu (7/3/2021).
Prosesi serah terima jabatan (Sertijab) tersebut dilaksanakan melalui sidang paripurna DPRD Sumenep dengan agenda penyampaian sambutan Bupati dan Gubernur Jawa Timur.
Agenda sakral tersebut mengacu pada surat Gubernur Jatim tanggal 26 Februari 2021 nomor 131/4033/011.2/2021 tentang pemberitahuan jadwal Sertijab Bupati/Wali Kota hasil Pilkada serentak tahun 2020 dan hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kabupaten Sumenep.
“Sejak dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumenep pada tanggal 26 Februari 2021 lalu, saya bersama Nyai Hj Dewi Khalifah terus melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk menjadikan Kabupaten Sumenep lebih baik dan lebih maju agar ada peningkatan harkat dan derajat kemakmuran masyarakat,” terang Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Suami Nia Kurnia itu menambahkan, Untuk mewujudkan komitmen itu, maka harus dibangun konsep pembangunan yang tepat sesuai dengan visi dan misi yang sudah disusun sejak dirinya bersama Nyai Eva maju di Pilkada tahun 2020.
“Untuk menjawab permasalahan dan isu strategis di daerah maka visi pembangunan Kabupaten Sumenep yang ingin diwujudkan pada periode 2021-2024 adalah Sumenep unggul, mandiri dan sejahtera,” imbuhnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, visi tersebut secara garis besar tertuang kedalam lima misi utama. Pertama, membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing di bidang pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan.
Kedua, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan ekonomi berbasis kawasan dari hulu ke hilir. Ketiga, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, inovatif dan responsif dalam melayani masyarakat.
Keempat, melaksanakan pembangunan berasas gotong royong dan ber-kearifan lokal. Sedangkan yang kelima adalah adalah memperkuat pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan hidup yang berimbang antara daratan dan kepulauan.
“Saya berharap dukungan seluruh elemen masyarakat dan para pemangku kebijakan yang ada di Kabupaten Sumenep dalam upaya meningkatkan derajat dan martabat masyarakat yang lebih baik dan maju,” sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam amanatnya menyampaikan lima arahan utama Presiden RI. Diantaranya prihal pembangunan SDM, Infrastruktur dan penyederhanaan regulasi. Termasuk pula penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.
“Pak Presiden memberikan arahan bahwa pembangunan SDM kriterianya antara lain sosok pekerja keras, dinamis kerjanya, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dengan dukungan industry, talenta global dan teknologi,” sebutnya.
Selain itu, Pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan distribusi, bertujuan untuk mempermudah akses ke kawasan wisata. Penyederhanaan regulasi dan birokrasi juga menjadi atensi serius presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mendorong kemajuan pariwisata di kota keris dalam hal promosi.
“Wisata di Sumenep ini sudah luar biasa, miliki budaya yang juga luar biasa, kemasannya sudah bagus, jadi tinggal promosinya yang harus kita dorong,” sebutnya.
Bahkan, mantan Mentri Sosial ini juga memuji kondisi dan kemegahan pendopo agung keraton Sumenep. Menurutnya, dari sederet Kabupaten dan Kota lain, kondisi Pendopo Keraton Sumenep yang termegah.
“Saya ini keliling mungkin sudah semua Pendopo, ini (Pendopo Keraton Sumenep,red) adalah pendopo terbaik, terindah yang pernah saya lihat dan kunjungi,” tandasnya.