Pesta Rakyat Hari Jadi Bojonegoro, Jadi Rasan-rasan Warga yang Sulit Ekonomi

- Admin

Sabtu, 18 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Gema Pemerintah Kabupaten Bojonegoro akan menggelar acara Hiburan Rakyat dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro ke-348 pada 23 Oktober 2025.

Acara besar yang menghadirkan penyanyi populer Denny Caknan ini rencananya dilaksanakan di lapangan parkir GOFun, kawasan wisata milik pihak swasta. Jumat (17/10/2025).

Beberapa Warga Bojonegoro Menyayangkan Gelaran yang mestinya menghidupkan UMKM dan Ekonomi Kerakyatan tersebut harus di nikmati oleh pihak Swasta (Red: Pengusaha).

Sekilas, lokasi tersebut memang luas dan strategis, serta dianggap memadai untuk menampung ribuan penonton.

Namun, pilihan ini memunculkan tanda tanya besar, mengapa acara sebesar itu, tidak digelar di ruang publik milik pemerintah sendiri, seperti Alun-Alun Bojonegoro atau Stadion Letjen H. Sudirman, atau di lapangan Desa yang luas dan representatif.

“Mestinya digelar di lapangan terbuka bukan milik individu agar Warga bisa hidup, dari tukang parkir, pedagang lapak kaki lima juga bisa menikmati” ungkap Sunoto sang pedagang kaki lima.

Baca Juga:  Soal Rekrutmen Pantarlih, Kepala Desa Plesungan Bojonegoro: Semoga Independen

Imbuhnya, Hari Jadi semestinya menjadi momentum bagi pemerintah untuk menegaskan makna “kebersamaan dan kepemilikan bersama”.

Menggelar kegiatan di alun-alun atau stadion bukan sekadar soal tempat, melainkan soal memanfaatkan ruang publik rakyat, tempat seluruh warga tanpa kecuali bisa berkumpul tanpa sekat ekonomi maupun batas privat,
Yang di bangun dari pajak rakyat.

“Go fun parkir secara elektronik, Ada mall nya, tapi lagi lagi rakyat tetap membayar karcis parkir tersebut, UMKM mungkin bayar bila ikut jualan di dalam, mungkin loh, tapi kalau di gelar di publik, masyarakat semua menikmati” ungkapnya.

Hal yang sama juga di sampaikan oleh ketua DPC Projo Bojonegoro, Pemilihan lahan parkir GO Fun yang jelas merupakan aset swasta menimbulkan kesan bahwa perayaan publik justru digeser ke ranah privat.

Baca Juga:  Safari Ramadhan ke 6, Bupati Bojonegoro Ajak Warga Bersyukur

Padahal, GOFun bukanlah ruang publik yang dikelola Pemkab, melainkan area komersial yang pengelolaannya tunduk pada kepentingan bisnis.

Meskipun kegiatan ini diklaim gratis dan terbuka, hak kontrol sepenuhnya tetap berada di tangan pengelola tempat, bukan di tangan rakyat Bojonegoro.

Lebih jauh, publik berhak mengetahui, apakah Pemkab membayar biaya sewa untuk penggunaan lahan tersebut?
Jika iya, dari pos anggaran mana dana itu diambil?
Dan jika tidak ada biaya sewa, apakah ada kerja sama promosi atau bentuk kompensasi lain kepada pihak pengelola?

“Pertanyaan-pertanyaan ini penting, sebab transparansi adalah fondasi kepercayaan publik. Tanpa penjelasan terbuka, wajar jika masyarakat menduga ada kepentingan tertentu di balik pemilihan lokasi.”jelas Mustakim sang ketua DPC Projo Bojonegoro.

Baca Juga:  Suroan Pemdes Tanjungharjo Gelar Ngaji Bareng dan Santunan Anak Yatim

Tambahnya, Pemerintah Daerah (Pemda) mestinya lebih peka. Bojonegoro memiliki banyak ruang publik representatif seperti alun-alun, stadion, lapangan milik pemerintah, bahkan taman kota yang dibangun dari dana APBD.

Lantas mengapa justru perayaan terbesar dalam kalender daerah ditempatkan di area milik swasta.

Sebagai agenda yang mengatasnamakan rakyat,
seharusnya pemerintah memberi contoh bagaimana ruang publik dimanfaatkan untuk rakyat, bukan malah mengandalkan ruang milik pihak swasta dan menguntungkan pribadi.

Apalagi, di tengah isu transparansi Anggaran hiburan dan event seremonial yang kerap disorot, keputusan ini makin layak dipertanyakan.

“Karena Hari Jadi Bojonegoro bukan sekadar pesta musik atau keramaian, melainkan refleksi tentang siapa kita sebagai warga, dan sejauh mana ruang publik benar-benar dimiliki oleh rakyat, bukan oleh segelintir pihak,” pungkasnya.

Penulis : Takim

Editor : Putri

Berita Terkait

Kades Donan Bojonegoro Menjadi Sorotan Warganya, Diisukan Sakti dan Kebal Hukum?
Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur IX, Wihadi Wiyanto, Menyapa Relawan dan Kadernya
Nama Ketua SMSI Bojonegoro Dicatut Buat Minta Uang
Pemdes Mojoranu Bojonegoro Salurkan Bibit Padi untuk 4 Kelompok Tani dari APBDes
Pimpinan DPRD Bojonegoro: Pondok Pesantren Ini Harus Terayomi dan Merasa Aman
Begini Komentar Bupati Setyo Wahono, Terkait Raperda tentang Perubahan Ketiga Perda Nomor 13 Tahun 2016
APBD Bojonegoro Dipangkas 1 T Lebih, DPRD dan Pemkab Mulai Cari Solusi Lain
Dapur MBG di Mojokerto Digeruduk Warga
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 13:05 WIB

Pesta Rakyat Hari Jadi Bojonegoro, Jadi Rasan-rasan Warga yang Sulit Ekonomi

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 13:01 WIB

Kades Donan Bojonegoro Menjadi Sorotan Warganya, Diisukan Sakti dan Kebal Hukum?

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:43 WIB

Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur IX, Wihadi Wiyanto, Menyapa Relawan dan Kadernya

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:40 WIB

Pemdes Mojoranu Bojonegoro Salurkan Bibit Padi untuk 4 Kelompok Tani dari APBDes

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:55 WIB

Pimpinan DPRD Bojonegoro: Pondok Pesantren Ini Harus Terayomi dan Merasa Aman

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:01 WIB

Begini Komentar Bupati Setyo Wahono, Terkait Raperda tentang Perubahan Ketiga Perda Nomor 13 Tahun 2016

Rabu, 15 Oktober 2025 - 11:27 WIB

APBD Bojonegoro Dipangkas 1 T Lebih, DPRD dan Pemkab Mulai Cari Solusi Lain

Senin, 13 Oktober 2025 - 11:31 WIB

Dapur MBG di Mojokerto Digeruduk Warga

Berita Terbaru

Birokrasi

Hadir di Rakernas ADPMET 2025, Ini Komitmen Bupati Bojonegoro

Jumat, 17 Okt 2025 - 07:13 WIB