Dua Napi di Rutan Sumenep Kabur Lagi, Petugas Kecolongan?

- Admin

Senin, 30 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Kecolongan, Dua Narapidana di Rumah  Tahanan (Rutan) Klas IIB Sumenep, Madura, Jawa Timur kabur.

Satu tahanan diantaranya yakni Matrawi, warga Kecamatan Batuputih, narapidana kasus kekerasan dalam rumah tangga. Dan juga Baidi salah seorang napi kasus narkoba.

Matrawi diketahui sudah tiga kali melarikan diri. Pertama tahun 2008 lalu. Sejak kembali masuk sel, Matrawi kembali melarikan diri bersama beberapa tahanan lainnya bulan Februari lalu. Namun, 17 Juni 2019 ia ditangkap petugas.

“Ini kali ketiga dia lari dari rutan ini. Seperti biasa dia lari pasti bawa temannya,” ucap Kepala Rutan Kelas IIB Sumenep, Beni Hidayat, Senin (30/09).

Sejak ditangkap usai lari, Matrawi ditempatkan di sel isolasi (nomor kamar sel 18) rutan kelas IIB Sumenep. Dia ditahan dengan tangan diborgol serta kaki dirantai ke pintu sel tahanan.

Baca Juga:  Ikhtiar Sukseskan Pemilu 2024, KPU Sumenep Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim

Tebalnya sel tahanan, dua tangan diborgol, serta kaki digembok dengan rantai tidak lantas tidak membuat Matrawi kesulitan untuk kembali melarikan diri. Terbukti, dia kembali melarikan diri, Minggu (29/09) sekitar pukul 04.02 pagi.

Matrawi lari dengan membongkar dinding sel. Menurut penuturan Kepala Rutan, Beni Hidayat, Matrawi menggunakan sendok makan untuk melubangi tebalnya dinding sel isolasi.

Satu dinding dibongkar, kemudian dia masuk ke sel isolasi satunya (kamar isolasi nomor 19) yang ditempati Baidi, narapidana kasus narkoba. Lagi, dinding sel yang ditempati Baidi dibongkar menggunakan sendok makan.

Dua tembok dijebol, rantai kaki dibuka, satu borgol tangan dibuka, kemudian Matrawi dan Baidi melarikan diri. Matrawi lari dengan satu borgol di tangannya. Anehnya, borgol yang terbuka tidaklah rusak.

Baca Juga:  Berniat Laporkan Pimpinan DPRD Sumenep, Dua Fraksi Datangi Kejari

Setelah keluar dari sel isolasi tahanan, Matrawi memanjat dinding menuju aula rutan. Mengetahui petugas sedang shalat subuh berjamaah, Matrawi dan Baidi dengan mudah memanjat tembok dan keluar dari area rutan.

“Disel isolasi tersebut kita borgol tangannya dua buah borgol, kemudian kakinya kita rantai ke pintu. Tapi bisa meloloskan diri juga,” tambahnya.

Adakah keterlibatan pihak rutan?, Beni menjelaskan, bukti awal yang dikantongi, tidak ada alat bukti yang menunjukkan keterlibatan petugas rutan. Kendati demikian, ia menyebut pihaknya akan berkoordinasi dangan tim Inafis Polri untuk menyekidiki hal tersebut.

Saat Matrawi dan Baidi melarikan diri, kata Beni, petugas rutan terdiri dari lima regu pengamanan, satu orang petugas pintu, dan satu orang petugas piket.

“Dari bukti-bukti awal yang kita temukan tidak ada alat bukti yang mengarah bahwa yang bersangkutan dibantu oleh petugas. Tetapi kita tidak berhenti disitu, kita nanti minta bantuan kepolisian untuk menyelidiki lebih lanjut,” jelasnya.

Baca Juga:  Buka Festival Layang-layang, Wabup Sumenep Minta Ivent Terus Berlanjut

Saat ini, Matrawi diburu tim gabungan, dari petugas rutan, kepolisian, hingga pihak TNI disebut ikut memburu Matrawi. “Masih kita cari terus, kita koordinasi dengan pihak kepolisian, kemudian dengan TNI, untuk pencarian bersama-sama,” tambah Beni.

Sudah mendekam di penjara, ternyata Matrawi sedang menjalani persoalan lain. Dia kembali harus berurusan dengan APH setelah melawan tim Polres Sumenep menggunakan senjata tajam saat hendak ditangkap 17 Juni lalu.

“Kita belum pindahkan dari rutan ini ke lapas lain karena yang bersangkutan masih ada pemberkasan, waktu ditangkap dia melawan terhadap pihak kepolisian, itu dinaikkan lagi berkasnya,” tukasnya.

Berita Terkait

Ujian Tahapan Test Tulis Dalam Pengisian PAW Kades di Desa Sukorejo Bojonegoro Berjalan Dengan Baik
Sekitar 18 Ribu Buruh Rokok di Bojonegoro Siap Kepung Kantor DPRD
Ketua DPC Demokrat Bojonegoro Sikapi Rencana 18 Ribu Masa Buruh Akan Aksi Turun Kejalan
DPRD Bojonegoro Tidak Aspiratif Raperda KTR, Pengusaha Bojonegoro Resah
Bojonegoro Raih Penghargaan dan Insentif Fiskal Nasional atas Keberhasilan Percepatan Penurunan Stunting
SPSI Bojonegoro Serukan Penolakan Perda KTR, 18 Ribu Massa Buruh Siap Turun ke Jalan
Dinkes Pamekasan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Dalam Upacara Hari Pahlawan, Bupati Bojonegoro Beri santunan pada Veteran dan janda Vetaran

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:39 WIB

Tragedi Ponpes Al Khoziny: Empat Jenazah Sudah di RS Bhayangkara Surabaya

Minggu, 3 Agustus 2025 - 09:49 WIB

Anggaran Melambung Tinggi, Dana Pokir DPRD Bojonegoro Menjadi Sorotan KPK

Rabu, 23 Juli 2025 - 21:43 WIB

Sembilan Kades di Bojonegoro Diperiksa KPK

Sabtu, 31 Mei 2025 - 12:07 WIB

Nelayan Sumenep Temukan 35 Kg Narkoba Mengambang di Lautan

Jumat, 30 Mei 2025 - 09:36 WIB

DPD RI Lia Istifhama Gelar Reses Bareng SMSI Sumenep

Kamis, 29 Mei 2025 - 20:50 WIB

DPD RI Lia Istifhama Terima Penghargaan Tokoh Penggerak di SMSI Award 2025

Senin, 19 Mei 2025 - 12:57 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto Beli Sapi Qurban di Kandang Katandur Farm Pamekasan

Selasa, 29 April 2025 - 13:21 WIB

BNNP Jatim Musnahkan Barang Bukti Narkotika Jenis Sabu-Sabu dan Ganja di Sampang

Berita Terbaru