BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Perusahaan pembiayaan True Finance yang berada di jalan di jalan Veteran Kabupaten Bojonegoro kembali digeruduk beberapa orang. Kamis (18/09/2025)
Pembiayaan true finance tidak kali ini saja digeruduk oleh Debitur.
Sebelumnya, ada kasus dugaan perampasan mobil di Kecamatan Kapas yang sampai saat ini belum menemukan titik terang. Kini muncul lagi keluhan serupa.
Kali ini menimpa Ahmad Supriyanto, debitur asal Rembang, Jawa Tengah, yang merasa ditipu saat hendak melunasi unit dumtruck miliknya di kantor True Finance Bojonegoro. Provinsi Jawa Timur.
Menurut keterangan lelaki yang biasa dipangil Supriyanto tersebut, persoalan bermula pada 20 Agustus lalu. Ia dipanggil ke kantor True Finance oleh seseorang yang mengaku pegawai perusahaan untuk memperbarui kontrak.
Namun setelah menandatangani berkas, ia justru dikejutkan dengan barang-barangnya dipindahkan dari truk, sementara ia bersama istri dan dua anaknya diarahkan ke mobil ojek online.
“Truk saya dipaksa ditinggalkan di kantor True Finance. Saya merasa ditipu. Kalau tidak ada solusi, saya akan melaporkan hal ini ke Polres Bojonegoro,” tegas Supriyanto.
Lebih parah, saat hendak membayar tunggakan dua bulan dengan membawa uang setara dua kali angsuran, Supriyanto justru ditolak oleh perwakilan perusahaan bernama Ony.
Hari kamis (18/9/2025),
Supriyanto datang kembali bersama kuasa hukumnya. Perdebatan panas terjadi ketika tim hukum menuntut agar dipertemukan dengan pihak ketiga yang diduga melakukan penipuan. Kuasa hukum bahkan menawarkan pelunasan Rp100 juta dari sisa tanggungan Rp135 juta.
Namun, Kepala Cabang True Finance Bojonegoro menolak dengan alasan kewenangannya terbatas dan keputusan ada di kantor pusat.
“Kalau permintaan itu tidak bisa dipertemukan, maka kami menilai True Finance ikut bersekongkol dalam praktik penipuan terhadap klien kami,” tegas kuasa hukum Supriyanto.
Secara terpisah Kepala Cabang True Finance Bojonegoro, Wasis memberikan tanggapan yang cenderung normatif.
Dirinya mengakui tensi pertemuan tadi dengan debitur cukup tinggi sehingga pihaknya memilih menahan informasi.
“Kalau yang dibilang dari pihak debitur kami menyembunyikan ini dan sebagainya, itu bentuk antisipasi kami karena kelihatannya tensinya hangat,” ujarnya.
Terkait tudingan bahwa True Finance ikut serta dalam penipuan, menolak hal tersebut.
“Itu boleh-boleh saja dituduhkan oleh siapapun, tapi nanti fakta yang akan bicara. Kalau kami berani mengeluarkan surat tugas, berarti sudah kami periksa semua kelengkapannya, sertifikasinya masih berlaku, jadi kami anggap clear,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai rencana debitur akan melaporkan kasus ini ke otoritas jasa keuangan (OJK), ia menegaskan bahwa itu merupakan hak konsumen.
“Kalau lapor ke OJK itu hak Masyarakat, hak debitur. Mereka boleh melaporkan ke mana saja, itu hak mereka,” katanya.
Lanjutnya, ia menambahkan bahwa pihaknya tetap memperhitungkan riwayat pembayaran konsumen.
“Selain keterlambatan, kami juga melihat track record debitur. Saat ini yang bersangkutan memang menunggak dua kali angsuran. Debitur sudah melakukan angsuran selama satu tahun,” terangnya.
Kepala cabang juga menegaskan bahwa pelibatan pihak ketiga dilakukan dalam kerangka eksekusi jaminan fidusia.
“Ketika kami mengeluarkan surat tugas ke pihak ketiga, itu memang dalam rangka pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia,” tegasnya.
Kejadian yang dialami Ahmad Supriyanto mengingatkan publik pada insiden sebelumnya di Kapas, di mana warga mengaku mobilnya ditarik paksa tanpa penyelesaian yang jelas.
Pola kali ini, konsumen (Red:Nasabah) diundang kekantor disuruh tanda tangan, dengan di informasikan ada perubahan kontrak kerja sama antara finance dan debitur, Konsumen disuruh hadir sambil membawa kendaraan nya, dan untuk menandatangani berkas yang tidak diketahui isi maksud berkas tersebut.
Perusahaan pembiayaan yang diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK) tersebut, di dirikan pada tahun 1993 sebagai nama Trihamas Finance,
Setelah itu Mengalami restrukturisasi dan perubahan kepemilikan pada tahun 2000. Dan kini Berubah nama menjadi PT TRUE Finance pada tahun 2022 setelah proses rebranding.
Penulis : Takim
Editor : Putri