SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Aspal DGEM yang dipakai di Pulau Raas, Sapudi dan Giligenting Kabupaten Sumenep Jawa Timur menuai protes.
Ketua Komisi 3 DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Dul Siam mengaku menyangsikan kualitas aspal DGEM.
Pasalnya, karena beberapa hari setelah pengerjaan sudah banyak yang rusak.
“Sejak awal kami sudah meragukan kualitas aspal DGEM yang akan digunakan untuk berbagai ruas jalan di Kepulauan Sapudi, Raas dan Gilgenting, Sumenep. Dan kami sampaikan saat pembahasan di Komisi 3 DPRD Sumenep,” terang politisi PKB itu.
Pria asal kepulauan itu menambahkan Komisi 3 di awal pada saat pembahasan sudah mempertanyakan kualitas aspal DGEM. Jika masih belum diuji dan terbukti sebaiknya menggunakan aspal buton yang sudah lama dimanfaatkan masyarakat.
“Tapi dalam pertemuan kemarin, kami (Komisi 3 DPRD Sumenep, red) bersikukuh agar Dinas PU Bina Marga tetap menggunakan aspal Buton yang sudah dilakukan sejak 2016 di sejumlah ruas jalan di Kepulauan Sumenep,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep Eri Susanto, menyebut jalan yang menggunakan aspal DGEM sudah dilakukan sejak tahun 2019.
“Aspal DGEM sudah dipakai di Sumenep untuk ruas jalan Baragung Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk pada tahun 2019,” sebut Eri.
Eri mengakui jika karakteristik aspal DGEM dari proses awal membutuhkan pengeringan secara perlahan.
“Kalau sudah berproses cukup keras seperti yang ada di Bragung sampai saat ini masih baik,” jelas Eri.
Karena itu, Dinas PU Bina Marga memberlakukan waktu pemeliharaan lebih panjang dari pekerjaan aspal lainnya.
“Masa pemeliharaannya dibuat 1,5 tahun,” pungkas Eri.(*)