Salah Satu Agen e-Warong di Desa Gadu Timur Diduga Langgar Pedum Program Sembako

- Admin

Kamis, 18 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) terus berupaya perbaikan terkait pendistribusian Bantuan Sosial (Bansos)di masa pandemi Covid-19 saat ini, yang pasti dilakukan dengan harapan Bansos tersebut benar-benar dapat menjamin kesejahteraan masyarakat miskin di Indonesia.

Berbagai terobosan baru dilakukan dengan beberapa istilah penyaluran, diantaranya adalah Raskin (Beras Untuk Rakyat Miskin), diganti lagi dengan Rastra (Beras Sejahtera), berubah lagi dengan istilah BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), sehingga kini menjadi program sembako. Kendati demikian, persoalan yang sama masih kerap muncul dalam beberapa program tersebut, tentunya hal itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Salah satu contohnya seperti halnya yang terjadi di Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, meski saat ini metode pendistribusiannya sudah melalui e-Warong yang dibentuk Bank Mandiri, dengan tujuan hal itu dilakukan agar tidak ada campur tangan pemerintah Desa. Namun, banyak cara licik dan tidak sepantasnya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, seperti KPM (Keluarga Penerima Manfaat) tetap menjadi korban oknum salah agen e-Warung di Desa Tersebut.

Baca Juga:  Korban Banjir Terima Bantuan Sembako dari SKK Migas-PHE WMO

Persoalan yang terjadi di Desa Gadu Timur tersebut, justru dilakukan oknum agen e-Warong yang diduga dengan sengaja menjual beras kelas medium di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan begitu, otomatis agen tersebut diduga telah melanggar Pedum Program Sembako.

“Saya tidak tahu kalau itu beras medium dan harganya tidak segitu. Jika memang benar dia menipu kami penerima manfaat dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang banyak,” tutur salah satu KPM di Desa Gadu Timur yang meminta namanya dirahasiakan, Senin (15/06).

Sementara itu, TKSK Kecamatan Ganding, Zainal, saat dikonfirmasi soal kualitas beras dan harganya di atas HET, dirinya membenarkan karena dia mengaku sudah melakukan kroscek langsung ke agen e-Warong tersebut.

Baca Juga:  Janda Lansia yang Hidup di Gubuk Reot Luput Dari Perhatian Pemerintah, Jadi Perhatian PWC IKAPMII Ganding

“Setalah saya kroscek ke toko e-Warong itu ternyata berasnya medium, sedangkan harga beras medium HET-nya maksimal Rp. 9.000 sampai Rp. 9500 per Kg. Namun ternyata di sana menjualnya di atas itu yakni Rp. 11.000 /Kg,” jelas TKSK Kecamatan Ganding, Rabu (17/06).

Zainal mengaku, bahwa dirinya beserta Tikor Kecamatan Ganding sudah menegur oknum agen e-Warong tersebut yang di Desa Gadu Timur. Namun ternyata tidak diindahkan, dengan cara agen itu tetap mendistribusikan beras di atas HET.

“Saya kemarin dengan Tikor Kecamatan sudah datang ke lokasi dan saya sudah memberikan teguran kepada agen tersebut. Karena berasnya medium dan harganya diatas HET saya minta jangan didistribusikan sebelum ditawarkan kepada KPM,” terangnya.

Selain Zainal, Wahyudi yang juga selaku Tikor Kecamatan, membenarkan hal tersebut, memang beras di salah satu agen di Desa Gadu Timur itu adalah beras medium.

Baca Juga:  Ratusan Pekerja Pariwisata di Sumenep Dapat Bansos

“Waktu saya kesana bersama pendamping TKSK sudah menyampaikan bahwa berasnya kalau bisa ditukar saja, karena tidak sesuai dengan harganya. Berasnya ada menirnya dan ada baunya sedikit,” beber Kasi Kesra Kecamatan Ganding kepada para media di Kantornya.

Untuk memastikan lebih jelas, akhirnya beberapa awak media mencoba melalukan konfirmasi terhadap oknum agen e-Warung di Desa Gadu Timur, inisial HR, setelah ditanya HT malah kebingungan terkait kualitas beras dan harganya yang telah didistribusikan kepada KPM di Desa tersebut.

Karena Agen HR itu merasa bingun untuk menjawab pertanyaan awak media, sehingga dirinya menelpon seseorang yang tidak alain adalah suaminya yang lagi bekerja di Balai Desa Gadu Timur.

“Lebih tahu kamu (Saat bercakap ditelponya). Tunggu ya pak, saya memang tidak tahu, karena saya cuma atas nama, yang mengerjakan adalah suami saya,” tuturnya kepada media.

Berita Terkait

Warga Temukan Mayat Bayi, Polsek Pegantenan Pamekasan Buru Pelaku yang Membuang
Anggaran Publikasi DPRD Bojonegoro Rp594,5 Juta Disorot, Pos Rp50 Juta Menguap Tanpa Realisasi
Wabup Bojonegoro dan Dandim 0813 Senam Bersama Keluarga Besar KAREB
Dewa 19 Akan Guncang GOR Letjen Sudirman Bojonegoro, Polres Akan Alihkan Arus Lalulintas
Siswa Diduga Keracunan Setelah Makan MBG, Ini Penjelasan Kepala SDN Semanding Bojonegoro
Dewa 19 Akan Manggung di Bojonegoro, Siap Guncang Stadion Letjend Soedirman
Air Bengawan Berwarna Hitam, DLH Bojonegoro Gerak Cepat Koordinasi Dengan DLH Ngawi
Wacana Cukai Rokok Naik Lagi, Ketua Paguyuban MPSI Berharap Kemenkeu Evaluasi Lagi

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 14:08 WIB

TNI-Polri Bersatu, Konser Dewa 19 di Stadion Soedirman Bojonegoro Sukses Berjalan Damai

Kamis, 25 September 2025 - 18:09 WIB

Kodim 0813 Bojonegoro Berganti Nahkoda

Kamis, 18 September 2025 - 10:58 WIB

Bupati Bojonegoro Hadiri Rakornis TMMD ke- 126 Kodim 0813 Bojonegoro

Kamis, 4 September 2025 - 14:20 WIB

Kapolres Bojonegoro Ajak Semua Pihak Jaga Kedamaian Bojonegoro

Selasa, 2 September 2025 - 06:10 WIB

Kapolres Bojonegoro dan BKP Kompak Serukan Jaga Kerukunan, Tolak Anarkisme

Senin, 1 September 2025 - 19:32 WIB

Kodim 0813 Bojonegoro Lakukan Doa Bersama Untuk Kedamaian Bangsa

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:13 WIB

Berbagi dengan Hati, Siswa SIP Polda Jatim Gelar Baksos di Griya Wredha Surabaya

Kamis, 14 Agustus 2025 - 20:28 WIB

Tim Wasev Mabes TNI-AD Tinjau Sasaran TMMD 125 Bojonegoro

Berita Terbaru

Budaya

Jebakan Tikus di Bojonegoro Makan Korban Lagi

Senin, 29 Sep 2025 - 17:06 WIB