STIE Al-Anwar Mojokerto Laksanakan Sidang Terbuka Senat

- Admin

Senin, 9 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MOJOKERTO, SUARABANGSA.co.id – Sidang Terbuka Senat STIE Al-Anwar Mojokerto untuk acara tunggal Wisuda Sarjana XXIII berlangsung dengan penuh khidmat dan diakhiri dengan suasana meriah. Acara tersebut menjadi momen penting bagi para wisudawan yang telah menyelesaikan studi mereka dan menerima gelar sarjana.

Ketua STIE Al-Anwar Mojokerto, Ahmad Luthfi, S.E., M.Si., memberikan peringatan kepada para wisudawan tentang makna dan tanggung jawab yang datang bersama gelar sarjana. Menurutnya, gelar sarjana bukan hanya sebuah pencapaian yang layak dirayakan, tetapi juga merupakan titik awal dari tantangan yang nyata dalam kehidupan.

Ahmad Luthfi menekankan bahwa tantangan tersebut berkaitan dengan bagaimana para lulusan memanfaatkan gelar mereka. Gelar sarjana, katanya, tidak boleh hanya menjadi lambang kesuksesan akademik atau euforia sesaat. Sebaliknya, gelar tersebut harus digunakan secara bijak baik dalam ranah akademik maupun praktis.

Para wisudawan didorong untuk menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh selama masa studi, baik dalam dunia kerja maupun dalam kontribusi kepada masyarakat. Gelar sarjana harus menjadi modal untuk terus berkembang, berinovasi, dan beradaptasi dengan berbagai tantangan yang ada di dunia nyata.

Baca Juga:  Disdik Sumenep Kembali Terapkan PJJ

Dengan demikian, wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk memanfaatkan pendidikan tinggi yang telah mereka raih demi kemajuan pribadi dan sosial. Pesan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para lulusan untuk menghadapi masa depan dengan kesiapan dan keyakinan yang kuat.

“Kalau sudah sarjana itu sebenarnya tidak mudah, jadi mahasiswa jangan jumawa dan terus bersantai. Malah kalau sudah sarjana itu tuntutannya besar, harus kerja, menjadi orang yang dianggap bisa, ini menjadi beban-beban nyata,” terangnya pada acara wisuda di Ballroom Ayola Sunrise Mall Mojokerto pada Minggu (8/9/2024).

“Bisa kerja atau melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, makanya inilah beratnya jadi sarjana. Namun terlepas dari itu semuanya, sesungguhnya mahasiswa Al-Anwar ini sudah diberi bekal untuk mampu bersaing sebagai generasi yang unggul,” paparnya.

Baca Juga:  Tingkatkan Disiplin Prokes, Sat Binmas Polres Sampang Bersama Siswa SLB Bagikan Masker pada Pengguna Jalan

Sementara itu, sebagai orator yaitu Fitriadi Agung Prabowo, S.IP., M.H., Kabid HAM Kemenkumham Kanwil Jatim dalam orasi ilmiahnya menyinggung teknologi dan perkembangan zaman.

“Kalau orang cerdas teknologi, semua yang ada di HP itu bisa difilter, bisa berdampak positif ataupun negatif informasi di media sosial itu, banyak kejadian yang merusak yang harus bisa difilter,” paparnya.

Ia kemudian mencontohkan, pemanfaatan media sosial itu pada dasarnya sangat berbahaya, dan harus di filter dengan baik.

“Saya hanya punya wa (whatsapp), tidak punya sosial media yang lainnya. Karena saya pengen hidup ini lebih nyaman, karena biar tidak mendapat informasi yang tidak akurat,” paparnya.

Kabid HAM Kemenkumham Kanwil Jatim juga menjelaskan mengenai intoleran dan sikap benci, ini merupakan sebuah pandangan yang harus dihilangkan.

Baca Juga:  Direktur Pascasarjana INSTIKA Buka Seminar Membangun Jejaring di Era Revolusi Industri 4.0

“Di Jawa Timur ini, kita kurangilah, harus kita kendalikan, contohnya adalah soal pro dan kontra IKN ini menjadi bagian yang krusial. Minimal adalah mengendalikan diri dari isu sosial yang berkembang dan dicerna dengan baik. Kritik itu boleh tetapi juga tidak boleh membabi buta,” paparnya.

Diakhir orasinya, Kabid HAM Kemenkumham Kanwil Jatim menyinggung soal persoalan bangsa yang tidak pernah tuntas, salah satunya adalah soal kebodohan.

“Jumlah sarjana, puluhan juta, setiap tahun mungkin setiap tahun di wisuda, tapi kemudian bangsa ini menjadi bangsa yang kuat atau hebat belum tentu juga. Di luar negeri itu, pengalaman lebih penting daripada gelar sarjana,” tukasnya.

Di akhir orasinya adalah ia memberikan pesan bahwa mahasiswa ataupun segenap sivitas akademika STIE Al-Anwar harus menjaga nama almamater untuk memberikan yang terbaik pada masyarakat.***

Penulis : Latif

Editor : Adelia

Berita Terkait

Wisuda 144 Mahasiswa, STITAL Perkuat Nilai-nilai Aswaja di Bangkalan
Upgrading Guru dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Laksanakan KKN Sains, STIE Al-Anwar Mojokerto Angkat Isu Pembangunan Desa Mandiri
Siswa SDN 2 Tamberu Pamekasan Belajar di Rumah Warga
SDN Tanjungharjo IV Bojonegoro Mulai Terapkan Program Modernisasi di Tahun Ajaran Baru
Perlunya Koperasi Sekolah, Untuk Meringankan Wali Murid
Gelar Seminar Pendidikan Ekonomi kreatif, Kawendra Ajak Mahasiswa Unipar Sukses Mendirikan Lapangan Kerja
Ratusan Ibu-ibu dari Dua Kecamatan di Sumenep Jalani Wisuda Sekolah Orang Tua Hebat

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 14:34 WIB

Pura – pura Jadi Anggota Polisi, 4 Pria Asal Sidoarjo dan Gresik Peras Pengguna Narkoba

Jumat, 20 September 2024 - 18:40 WIB

Dugaan Pencemaran Nama Baik, Habib Taufiq Assegaf dan Keluarga Melapor ke Polda Jatim

Senin, 9 September 2024 - 17:27 WIB

Polisi Ungkap Jaringan Pencurian Kendaraan Bermotor di Sidoarjo, Dua Tersangka Ditangkap

Jumat, 16 Agustus 2024 - 20:17 WIB

Polres Pamekasan Amankan Terduga Pelaku Pencemaran Nama Baik H. Her

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 01:33 WIB

Lengkapi Bukti Dugaan Pencemaran Nama Baik, Gus Halim Kembali Datangi Polda Jatim

Minggu, 4 Agustus 2024 - 12:51 WIB

Peringati Hari Pengayoman ke-79, Kemenkumham Jatim Beri Layanan Hukum di CFD Surabaya

Minggu, 4 Agustus 2024 - 01:44 WIB

Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur

Sabtu, 27 Juli 2024 - 17:23 WIB

Indhy Arisandhi Lumbantobing Minta Perlindungan Hukum ke Komnas HAM

Berita Terbaru