BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Dalam menjawab kelangkaan Lpg melon 3 kilo gram yang sempat langka dan hal tersebut disikapi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Pada hari Jumat 7/6/2024 Perwakilan Pangkalan, perwakilan agen pertamina, dan Depo Pertamina distributor gas Lpg wilayah Bojonegoro, Disperindag Kop UM, serta PMII di Undang oleh Komisi B, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bojonegoro, Dengar pendapat di lantai 3 di ruang bangar.
Perdebatan antara mahasiswa dan pertamina sempat memanas, namun hal tersebut bisa disampaikan oleh perwakilan dari pertamina.
Secara terpisah Sukaemi kepala Dinas Perdagangan dan koperasi dan Umkm mengatakan, dengan adanya pertemuan ini bisa sinergi antara mahasiswa yang kemarin mengatakan ada kelangkaan Gas LPG 3 kg,
“Pertemuan tadi ada sinergi yang tidak tahu menajemen bisa tahu menajemen distribusinya gas lpg,yang tidak tahu tugas agen bisa tahu agen, yang tidak tahu pangkalan tahu apa itu pangkalan hulunya agen,lini resminya pertamina kan agen sampai ke hulu, agar tidak ada toko yang kosong (pangkalan),” terangnya.
Imbuhnya, Pertamina juga sudah menjelaskan ke PMII bahwa yang menjadi pangkalan itu harus bisa menginput data, dan pangkalan tidak boleh gaptek, jadi di Bojonegoro tidak ada istilah LPG itu langka.
“Ini kan perlu PMII harus tahu, lha tadi PMII kan sempat menggebu-gebu, akhirnya pertamina menjelaskan pangkalan harus bisa menginput data(data penguna lpg) tidak boleh gaptek, lha kemarin setelah di input oleh pertamina kan menurun (jumlah penguna),jumlah pangkalan kan berubah-rubah, akhirnya PMII memahami itu, jadi tidak ada istilah lpg itu langka,” jelasnya.
Disingung terkait jumlah Agen dan pangkalan se Bojonegoro, kalau di Bojonegoro jumlah pangkalan ada sekita 1344, untuk jumlah agen Sukemi sempat lupa, yang jelas ada datanya.
“Kalau jumlah Agen saya lupa yang jelas ada, untuk jumlah pangkalan sekitar 1344 se Bojonegoro,” terangnya.
Saat disingung untuk menjadi sebuah Pangkalan dan segala admitrasi nya, Sukaemi menegaskan terkait Toko yang ingin naik menjual gas lpg yang telah disetujui oleh Depo pertamina maka Desperindag baru akan menyetujui.
“Lha kalau toko mau menjadi pangkalan, bisa ke agen, lha agen nanti akan lapor ke pertamina, setelah pertamina memberi rekomendasi oke, baru kita akan memfasilitasi nya,tidak ada yang rumit kok,” pungkasnya.
Penulis : Takim
Editor : Putri