BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Kelompok tani bersama Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Bojonegoro pada tanggal 5/6/2024 Datang ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bojonegoro, Provinsi Jawa timur.
Dalam pantauan Awak media Suara bangsa, Kurang lebih 100 orang mendatangi Kantor DPRD, untuk hearing dengan PU SDA Bojonegoro, PU SDA Provinsi Jawa timur, Dinas pertanian dan ketahanan pangan, BBWS Bengawan solo, Komisi B, dan nampak juga ada dari beberapa camat wilayah Kecamatan Sumberjo dan kecamatan Kapas, Kodim 0813, Perwakilan HIPPA Bojonegoro, K3PG Bojonegoro, serta Polres Bojonegoro juga nampak hadir di ruang pari purna.
Helmi elisabeth saat dicegat awak media suara bangsa untuk berkomentar terkait kekeringan di beberapa wilayah Bojonegoro bojonegoro belum bisa berkomentar, karena rapat bersama baru akan dilakukan untuk mencari solusi keluhan petani terkait pupuk dan kekeringan.
“Belum bisa komentar, ini rapat bersama baru akan di mulai,” ungkapnya.
Dalam pantauan Awak media,Kelompok HIPPA kepada BBWS Bengawan solo dan Komisi B, serta ke Dinas Pertanian dan ketahan pangan mengeluhkan Air dimana lahan ribuan hektar di beberapa daerah tanaman padi terancam mati karena air irigasi dari Waduk pacal tidak mengalir.
Hal tersebut sempat menjadi perdebatan sengit dan panjang karena Waduk pacal sedang terjadi Sendimentasi dan perbaikan.
Secara terpisah Sally atyasasmi selaku ketua Komisi B dari Fraksi Gerindra mengatakan pada awak media memaksa pihak PU SDA Bojonegoro, PU SDA Provinsi dan BBWS bengawan solo mulai tanggal (5/6) harus membuka bendungan Waduk Gongseng.
Karena beberapa kelompok tani Wilayah Sumberjo, kapas, sidodadi, balen dan sekitarnya Sawah sawah sudah kering dan warga sudah datang kerumah Sally minta tolong tanaman nya hampir mati, kalau hal ini di undur maka akan terjadi gagal tanam dan gagal panen lebih kurang lebih 6 ribu Hektar, sedangkan Waduk pacal sedang terjadi perbaikan karena terjadi sendimentasi, lama perbaikan kurang lebih sepuluh hari,
“Mulai nanti malam (5/6) Air dari waduk Gongseng kita suruh untuk di buka, di Waduk Gongseng ada 5 juta kubik, di waduk pacal itu ada air, tapi ada endapan sendimen sekitar 20 meter, jadi butuh 10 hari perbaikan mengeruk sendimentasi (endapan lumpur/kerikil) tersebut, setelah perbaikan selesai baru waduk pacal bisa normal”terangnya.
Disingung terkait Kekuatan Volume air di Waduk Gonseng, Wanita yang tahun ini kembali menjadi anggota Dewan dari Dapil dua, Waduk Gongseng Ada 5 juta kubik, dan nanti akan di buka 5 meter perkubik, menurutnya bila 5 juta kubik air ini dikelola dengan baik, maka dimungkinkan sampai waduk pacal selesai di perbaiki, petani 6 ribu hektar teraliri, dan hal tersebut harus di awasi oleh pihak pihak terkait, HIPPA Kodim,dan kepala desa jangan sampai terjadi Gesekan dibawah.
“Di Waduk Gongseng nanti di buka 5 meter per kubik per detik, cadangan di gongseng itu ada 5 juta perkubik jadi cukuplah untuk sampai sepuluh hari, setelah itu Waduk pacal bisa operasi, dan ini harus dibuka tidak hanya di dam 5 tapi kalau bisa di 8, dan bukan buka tutup, dan ini juga harus di awasi oleh pihak,HIPPA, kodim dan kepolisian, dan kepala Desa,” harapnya.
Sally juga menambahkan hal tersebut harus dikelola dengan benar oleh Hippa, kepala Desa, dan desa desa harus membuat kesepakatan bersama agar tidak gejolak dan gesekan ditingkat desa dan mendahulukan yang benar benar membutuhkan air.
“Kesepakatan pengelolaan ada di HIPPA, yang dimana harus di musyawarah oleh hippa, kepala desa, dan harus merata, dimana daerah yang membutuhkan air harus diutamakan, kalau sudah ada air nya, ya jangan di kasih terus, agar yang dibawah merata,” pungkasnya.
Penulis : Takim
Editor : Putri