BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Sekitar 150 Mahasiswa dari Dewan Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro Provinsi Jawa timur Geruduk Gedung DPRD dalam rangka menyampaikan Pendapat Unjuk rasa terkait kelangkaan Gas LPG melon 3 kilo gram di 24 kecamatan di 147 Desa, Bojonegoro provinsi Jawa Timur. Jumat (31/6/2024).
Dalam pantauan awak media Suara bangsa Mahasiswa orasi bergantian dengan menyesalkan kelangkaan Gas Lpg melon isi 5 kg di Bojonegoro. Sangat disayangkan Daerah penyangga gas terbesar di asia namun di daerah penghasil sendiri terjadi kelangkaan Gas lpg,
“Kita sebagai penghasil minyak dan gas terbesar di asia, namun nyatanya Warga bojonegoro tidak mendapat kan gas beberapa hari, dan terjadi kelangkaan, hai para pejabat Bojonegoro tidur apa bekerja,” orasinya.
Lanjutnya, Bila anggota dewan tidak mau menemui maka minggu depan akan membawa masa lebih banyak.
“Bila aspirasi kita tidak disetujui oleh mereka selama dua kali dua puluh empat jam, kita gereduk lagi Kesini, sepakat sahabat sahabat,” tanyanya yang di amin ni oleh masa.
Hampir satu jam pihak mahasiswa lobi untuk bertemu dan masuk ke gedung DPRD, namun pihak keamanan hanya mengijinkan perwakilan saja dan pihak mahasiswa bersikukuh tetap masuk semua, pihak keamanan bersikukuh perwakilan , dan sekitar 30 menit terjadi keributan hinga akhirnya Para mahasiswa melakukan aksi Blokade Jalan Veteran, dan mahasiswa kurang lebih 150 mahasiswa lakukan duduk duduk ditengah jalan, nampak keamanan dari polres Bojonegoro berusaha ingin membubarkan peserta Unras.
Dalam pantauan Awak media Wakapolres Kompol David Manurung, SE, SIK, MH melobi Pimpinan aksi dan korlap aksi agar mahasiswa tidak menggangu penguna jalan, hampir 30 menit lebih suasana makin hangat, dengan sabar Wakapolres melobi ketua peserta aksi agar mau minggir dan tidak menganggu penguna jalan, Wakapolres menjamin bisa menghadirkan Anggota dewan.
“Adik adik ayo saling menghormati dan menghargai, saya menjamin bisa menghadirkan anggota dewan untuk menemui adik adik, saya mohon jangan di tengah jalan, kalau ini diteruskan maka ini bisa kita bubarkan,” harapnya.
Setelah nego sangat alot mahasiswa bila tidak diijinkan masuk semua, lebih baik mereka tidak masuk gedung, dan akhirnya disepakati pertemuan dengan anggota Dewan akhirnya peserta Unras siap bertemu dengan anggota dewan di pinggir jalan, dan mahasiswa pun mengalah mengunakan satu lajur jalan.
Penulis : Takim
Editor : Putri