Tangani Kasus DBD, DPRD Sumenep Dorong Dinkes P2KB Libatkan Pemdes

- Admin

Minggu, 19 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

H. Sami'oeddin, salah satu anggota Komisi IV DPRD Sumenep

i

H. Sami'oeddin, salah satu anggota Komisi IV DPRD Sumenep

SUMENEP, SUARABANGSA.co.id – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep H Sami’oeddin memberikan perhatian khusus bagi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kasus DBD di Kabupaten Sumenep yang mencapai 800 lebih pasien. Kasus DBD sebanyak itu harus mendapatkan penanganan serius dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep.

“Seharusnya dinas terkait tetap intens melakukan tindakan pencegahan maupun penanganan agar kasus DBD ini tidak terus meningkat,” kata H Sami’oeddin, Jumat, 17 Mei 2024.

Politisi PKB itu mendorong Dinkes P2KB Sumenep kembali melakukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat akan upaya mengantisipasi terjadinya kasus DBD.

H Sami’, akrab dipanggil, menekankan upaya sosialisasi dan tindakan penanganan DBD lainnya kali ini dilakukan dengan cara kolaborasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes).

“Secepatnya dinas kembali melakukan sosialisasi ke tingkat desa melalui kepala desa, karena kepala desa sangat punya peran penting untuk melakukan itu pada warganya,” jelas H Sami’.

Baca Juga:  Anggota DPRD Sumenep Minta Bupati Fauzi Turun Tangan Selesaikan Persoalan Dua BUMD

Anggota DPRD Sumenep itu mengapresiasi upaya Dinkes P2KB untuk melakukan updating data pasien dari 30 Puskesmas dan rumah sakit.

H Sami’ meminta dari data kasus DBD yang terus diperbaharui setiap hari itu agar dimaksimalkan untuk melakukan penanganan yang lebih cepat.

“Seharusnya ketika punya data kasus, ya cepat ditangani sesuai petunjuk teknis penanganannya dan anggaran yang ada,” tegasnya.

Penanganan kasus DBD harus cepat bukan tanpa alasan. Menurut H Sami’, penyakit DBD berurusan dengan jiwa seseorang, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan masalah lain.

“Apalagi ada anggaran. Tidak ada anggaran sekalipun harus diatasi,” katanya menambahkan.

Supaya antisipasi dan penanganan DBD lebih cepat, maka Dinkes P2KB Sumenep jangan hanya memfungsikan Puskesmas saja. Kolaborasi dengan Pemdes harus dibangun, bahkan melibatkan tokoh masyarakat, para pemuda atau organisasi kemasyarakatan setempat.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Terima Penghargaan dari Kemndes-PDTT

“Kalaupun sosialisasi dan lainnya memang sudah pernah dilakukan, ini kan masih ada kasusnya. Jadi mesti tetap ada upaya penanganan lagi. Jangan dianggap cukup,” ujar H. Sami’.

Menurut politisi senior itu, kepentingan masyarakat harus didahulukan. Ketika ada satu kasus di satu l titik harus langsung ditangani dengan cepat supaya tidak meluas.

“Kita akan coba rembuk di Komisi IV nanti bagaimana mendorong dinas terkait bertindak dengan cepat menangani DBD ini agar tidak tetrus meningkat,” pungkas H. Sami’.

Terpisah, Kepala Dinkes P2KB Sumenep drg Ellya Fardasah melalui Kabid P2P Achmad Syamsuri mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD.

“Dengan maraknya DBD di wilayah Kabupaten Sumenep, kami mengajak kepada masyarakat untuk lebih waspada,” kata Achmad Syamsuri saat dihubungi, Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Juga:  Penerapan PPKM Darurat di Surabaya, Wakapolda Jatim Pantau Swab Antigen On The Spot Random

Ia menegaskan, saat ini memang sudah mulai masuk awal kemarau. Namun, tidak menutup kemungkinan nyamuk Aedes aegypti tetap ada.

“Nyamuk Aedes aegypti masih ada karena mungkin masih ada sisa-sisa genangan air di sekitar rumah, jadi masyarakat tetap harus upayakan menerapkan 3M Plus,” tegas Syamsuri.

Berdasarkan update data DBD tanggal 15 Mei kemarin, jumlah penderita baru 6, jumlah kumulatif 853, jumlah masih dirawat 13 dengan rincian di Puskesmas 8, di RS 5. Sedangkan pasien DBD yang sudah sembuh 834 orang.

“Jumlah penderita mungkin akan berubah (bisa bertambah, bisa berkurang) setiap hari, karena kami updating data setiap hari dari 30 Puskesmas dan RS,” jelas Syamsuri.

 

Penulis : Hairul

Editor : Putri

Berita Terkait

Transformasi 35 Puskesmas Dan RSUD Kepohbaru Bojonegoro Menjadi BLUD
Layanan UHC Dirasakan Langsung, Keluarga Pasien Apresiasi Kepemimpinan Bupati Fauzi
Akademi Kebidanan Bojonegoro Resmi Beralih Status Menjadi Poltekkes Kemenkes Surabaya
DBHCHT Jadi Solusi Pemkab Sumenep untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan dan Kesejahteraan
Peringati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional, Dinkes Pamekasan Gelar Demonstrasi Sikat Gigi Bersama
RSUD Smart Pamekasan Ditunjuk Jadi Tempat Pemeriksaan Bacalon Bupati dan Wabup
Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Asal Tulungagung, Satu Diantaranya Tak Terselamatkan
Dinkes Pamekasan Lakukan Tes Kebugaran

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 15:22 WIB

Hadapi Permainan Tengkulak Menjelang Panen Raya, Ini Yang Dilakukan Pemkab Bojonegoro

Kamis, 6 Februari 2025 - 00:24 WIB

Dukung Pengusaha UMKM, Dekranasda Bojonegoro Turut Berpartisipasi di INACRAFT 2025

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:46 WIB

DPRD Bojonegoro Lakukan Hearing Penataan Toko Modern, Dindagkop UM dan DPMPTSP Saling Lempar Tangung Jawab

Rabu, 5 Februari 2025 - 03:37 WIB

Karyawan PT Sata Tec Geruduk Gedung DPRD Bojonegoro

Selasa, 4 Februari 2025 - 00:38 WIB

Pj Bupati Bojonegoro Resmikan Gedung PIG Geopark, Begini Harapannya

Senin, 13 Januari 2025 - 14:55 WIB

Makanan Bergizi Gratis Mulai Dilakukan di Pamekasan, 2.935 Siswa Terima Manfaat

Senin, 6 Januari 2025 - 15:08 WIB

Sekitar 2,996 Warga Bojonegoro Menerima Program Makan Bergizi Gratis

Kamis, 2 Januari 2025 - 15:00 WIB

Perda Dana Abadi Berkelanjutan Tidak Jadi Disahkan di 2025, Anggaran di Drop Dialihkan Dianggaran Lain

Berita Terbaru

Ekonomi

Satpol PP Bojonegoro Akan Tindak Tegas Toko Modern Ilegal

Jumat, 7 Feb 2025 - 13:47 WIB