BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Di Bojonegoro Puasa baru 5 hari akan menjadi momen perang sarung antar pelajar di Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, Sabtu (16/3/2024) dini hari.
Puasa pertama Linmas Desa Tanjungharjo di Kejutkan dengan arak arakan masa anak di bawah umur dengan bersenjata sarung yang di tali di ujungnya, anak diusia 14 tahun sampai 15 tahun dengan berboncengan tiga dan plat nomer ditutupi (di samarkan), tersebut hampir bentrok dengan warga kampung Desa Tanjungharjo, dan hal tersebut sempat digagalkan oleh Linmas Desa yang sedang berpatroli desa.
Dari penulusuran Awak media suara bangsa, anak anak yang masih belia rata rata kelas 9 dan kelas 11 tersebut sudah ada yang mengordinir.
Pada kejadian tanggal 12/3/2023 tersebut segerombolan anak anak belia hadir di jl arah kedaton kecamatan Kapas, turut serta Desa Tanjungharjo, infonya mendapat tantangan di Sosmed untuk perang sarung dan titik kupul bertemu (dua lawan) di jalan arah kedaton, dengan tidak bertemu dengan musuhnya anak anak tersebut hampir baku hantam dengan anak kampung yang sedang membangunkan warga untuk menyiapkan makan sahur.
Maman selaku linmas Desa Tanjungharjo sempat melerai dan membuyarkan komunitas tersebut.
“Kemarin itu dari sembung ada, pacul ada, kota ada, saat saya tanya mereka gabungan,” ujar Maman Linmas Desa Tanjungharjo.
Tadi malam Jumat 15/3/2024 Pukul 23:30 WIB masa gabungan dari Balen, Sumberjo, Sukosewu, Kabunan kurang lebih 60 lebih anak muda, kembali datang ditempat yang sama modusnya juga sama seperti sebelumnya dengan plat nomor sepeda yang sudah disamarkan dan bergerombol dengan memakai sarung yang siap menjadi senjata sedang menunggu musuhnya di jln arah kedaton Kecamatan Kapas.
Saat dibuyarkan dan di tangkap oleh Linmas Desa Tanjungharjo, Dua anak dan dua sepeda motor ditangkap dan di amankan di Balai Desa Tanjungharjo, Dari dua pengakuan anak tersebut dari salah satu SMK di Bojonegoro, mereka sedang ngopi, dan di ajak rekan nya untuk melihat perang sarung di Desa Tanjungharjo, yang kabarnya anak Tanjungharjo musuh nya dari Desa Trucuk.
“Saya tidak tahu apa apa saya dari ngopi diajak teman saya untuk lihat perang sarung di Desa Tanjungharjo,” ujarnya.
Saat HP nya diperiksa oleh Babinsa dan pihak Polsek Kapas, Ternyata pergerakan masa tersebut sudah dikoordinir lewat WA.
Pihak Polsek Kapas Kapolsek AKP Mulyono mengatakan awak media saat di konfirmasi lewat ponsel nya, sedang mendalami kejadian kejadian beberapa malam ini, dan Polsek akan intens berpatroli di jam jam rawan saat menjelang Sahur.
Imbuhnya, Untuk saat ini Kapolsek segera kordinasi dengan Linmas dan beberapa tokoh masyarakat, guru, agar kejadian kejadian ini tidak terulang lagi. Dan kejadian ajakan perang sarung ini akan dikembangkan lagi motif motifnya dan dalang nya, yang saat ini masih di dalami dan penyidikan oleh polsek Kapas.
“Untuk dua anak yang kita tangkap akan kita pulangkan, kita panggil orang tuanya, gurunya dan kita arahkan ke pembinaan, karena mereka masih pelajar, dan ke depan kita akan intens patroli di jam jam rawan, kerja sama dengan, Linmas, BKP, Guru dan tokoh masyarakat, agar mengawasi putra putrinya,” ungkapnya.
AKP Mulyono juga berharap kepada orang tua untuk mengawasi putra nya saat diluar rumah, jam pulang anak saat di luar rumah.
“Yaa, saya berharap kepada orang tua untuk memantau putra putrinya diluar rumah, untuk adik adik jangan terpancing teman nya untuk diajak yang mengarah tidak baik dan keselamatan jiwa, bulan puasa itu mencari pahala bukan untuk perang sarung, untuk guru guru juga ikut memantau murid muridnya di luar jam sekolah,” pungkasnya.
Penulis : Takim
Editor : Putri