BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Isu otoriter yang dialamatkan kepada Prabowo dan Gibran calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 disikapi oleh Ketua Projo Bojonegoro, Mustakim.
Menurutnya, tuduhan tersebut sangat tidak mendasar, Pasangan Prabowo-Gibran menurutnya adalah simbol pasangan generasi tua dan generasi muda yang bersatu menyongsong era revolusi digital 3.0, untuk keberlangsungan Republik indonesia menyongsong Indonesia emas.
Menurutnya, rival yang melempar wacana Otoriter terhadap Prabowo dan Gibran mereka belum siap kalah dalam pertarungan Demokrasi 2024.
Demokrasi saat ini berjalan dengan baik, meskipun ada oknum oknum Partai, yang bermanuver melakukan intimidasi ke relawan relawan Prabowo dan Gibran.
“Siapa sebenarnya yang otoriter siapa dan siapa yang tidak bisa menerima perbedaan, saat ini adalah rakyat butuh kenyamanan dalam memilih dan menyampaikan pendapat, kita sudah tidak memandang masa lalu, tapi butuh masa depan yang baik dan lebih baik,” ungkapnya.
Imbuhnya, Indonesia saat ini dalam kondisi yang tidak menentu, dan butuh pemimpin yang tegas seperti Jokowi, pemimpin yang tanpa banyak bicara tapi bekerja, pemimpin muda yang bisa membaca peluang peluang 15 tahun ke depan.
“Kalau pemerintahan jokowi otoriter demokrasi tidak bisa berjalan dengan baik, pembangunan hanya di kuasai per-daerah dan per kelompok, dari 9 tahun lebih pembangunan dari sabang sampai merauke, pembangunan sangat merata, dan dana desa jalan terus, bantuan berbasis kemiskinan jalan terus apakah ini otoriter, yang bilang otoriter hanya orang orang yang belum move on, munculnya prabowo dan gibran yang tag line nya melanjutkan karya karya Jokowi,” jelasnya.
Disingung dengan Projo yang tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo, Mustakim menegaskan apakah salah, idealisme projo di Joko widodo, menurutnya tidak salah, meskipun ada beberapa partai menyatakan jokowi adalah kader partai dan mendukung calon partai yang di usung nya. Dan baginya tidak masalah dan ambil pusing, yang terpenting pembangunan yang telah dirintis oleh presiden Joko widodo harus di lanjutkan dan disempurnakan.
“Saya meyakini, Jokowi mendukung Prabowo dan gibran, bukan calon lain nya, meskipun saat ini prabowo dan gibran di rendahkan, di hinakan, dibuly dan di fitnah,tenang saja, santai saja inilah demokrasi dan ujian calon Pemimpin Republik Indonesia,” jelasnya.
Menurut lelaki yang mengabdi di projo kurang lebih 10 tahun, bagi nya tidak masalah dan hal tersebut bagian dari demokrasi, meskipun hal tersebut semua bisa terjadi, namun projo selalu tegak lurus dengan jokowi dan kriteria kepemimpinan ada di Prabowo dan Gibran.
“Kami memutuskan pilihan tidak membabi buta, kami memutuskan dengan hati dan pikiran rasional,Indonesia butuh orang baik,orang jujur, dan orang tegas serta tidak banyak bicara, simbol ada di Prabowo dan Gibran,” pungkasnya.
Penulis : Arif
Editor : Putri