PAMEKASAN, SUARABANGSA.co.id – Tampak dalam sebuah video berdurasi 20 detik, puluhan anak-anak yang mengkampanyekan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Mereka menyampaikan yel-yel, “Prabowo Gibran menang satu putaran” beberapa kali, dan Video tersebut kemudian viral di media sosial.
Aksi puluhan anak-anak itu terjadi di Lembaga Pendidikan Islam Bustanul Ulum, Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (7/12/2023).
Dalam rekaman video tersebut, tampak anak-anak mengenakan kaos bergambar Prabowo-Gibran. Kaos tersebut hampir menutupi seluruh tubuh mereka karena kebesaran.
Abdul Musowwir, Pengurus di Lembaga Pendidikan Bustanul Ulum saat dikonfirmasi oleh beberapa Awak Media membantah bahwa, aksi anak-anak itu direkam video oleh Guru dan Pengurus Lembaga. Aksi anak-anak tersebut direkam oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Kemudian, video itu disebarkan ke grup Alumni Bustanul Ulum.
“Sudah kami telusuri siapa yang merekam dan siapa yang menyebarkan, namun tidak ada yang tahu dan mengaku. Mereka mungkin sudah ketakutan karena tidak tahu jika itu melanggar aturan pemilu,” ujar Abdul Musowwir di kediamannya.
Ditanya terkait atribut kaos yang dipakai anak-anak itu, Musowwir mengaku bahwa itu pemberian Tim Kampanye Nasional (TKN) yang melakukan deklarasi dukungan Prabowo-Gibran di lembaga tersebut pada Rabu (6/12/2023).
“Kaos itu ada di emper rumah. Rencananya kaus itu untuk orang tua anak-anak. Tapi kemudian dipakai sendiri oleh mereka,” imbuhnya.
Musowwir juga membantah bahwa yel-yel itu dibuat oleh Guru dan Ustadz. Menurutnya, yel-yel bisa saja dibuat anak-anak karena mereka sudah bisa melihat langsung di internet.
“Tidak ada unsur kesengajaan dari Pengasuh, para Sesepuh dan Ustadz membuat kampanye melibatkan anak-anak,” ungkapnya.
Sementara menanggapi video viral tersebut, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pamekasan, Sukma Firdaus Tirta Umbara menjelaskan, sudah ada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Pengawas Desa (PD) yang cek ke lokasi pengambilan video. Panwascam dan PD sudah mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti.
“Nanti akan kami kaji hasil keterangan yang sudah diperoleh melalui rapat pleno. Mengenai sanksi, belum bisa kami jelaskan saat ini,” terang Sukma Firdaus
Penulis : Wiwin
Editor : Putri