Dua puluh satu Desa dari pantauan awak media sangat ramai di beri aplaus oleh masyarakat, dan penonton pun terpukau dalam koreografer tampilan peserta, maupun tema yang dibawakan tiap tiap desa.
Dari kehidupan suku Papua dan tariannya (Plesungan), Suku Ndayak (Tanjungharjo) Legenda pertarungan penjajahan dengan Belanda (Sembung) dan mengangkat kisah berdirinya Desa Bakalan dengan sumur tujuhnya serta mengangkat sejarah terkait pusaka desa dan berdirinya Desa (Mojodeso), mengangkat tema berdirinya desa (Bogo), mengangkat kisah Dewi Sri dan koreografer (sambiroto). Cerita terkait kayangan api (Bangilan),
“Semoga ke depan lebih baik dan menarik,” ungkapnya
Hal yang sama juga disampaikan oleh AKP Mulyono Kapolsek Kapas, kapas baru kali ini membuat acara sekelas kabupaten, dan ke depan harus ditata dengan serius, untuk keamanan Polsek menerjunkan 10 personel dan dibantu 15 personel dari Koramil kecamatan kapas, serta Satpol PP dan Limas dari Kecamatan. KNC ini menjadi magnet hiburan warga dari timur di sekitar kecamatan kapas.
“Hal ini bisa menjadi daya tarik dan hiburan masyarakat karena dulu COVID hal seperti ini tidak dilakukan, pedagang asongan pun tadi kelihatanya laris,tukang parkir pun mendapat berkah dari KNC ini, hal ini bisa dikembangkan lebih baik,” ujar AKP Moelyono.
Dalam pantauan awak media suara bangsa, terkadang Kapolsek kapas juga turut kamtibmas membantu tukang parkir juga untuk membantu kelancaran di acara tersebut, agar hal hal terjadi.
Penulis : Takim
Editor : Putri
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya