PADANGSIDIMPUAN, SUARABANGSA.co.id – H. Albiner Sitompul S.IP, M.AP Salah satu Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) – RI Dapil Sumut mengajak lapisan masyarakat seluruh Indonesia, Pemilu Tahun 2024 mendatang untuk menjalankan pemilu dengan damai. Hal ini diungkapkannya kepada Awak Media Melalui Telephone selulernya, Jum’at (8/9/2023).
H. Albiner Sitompul S.IP M.AP Lahir di Sibolga, 23 Februari 1964. Menikah dengan dr. Giriwati Yogasara, MARS, Almamater Universitas Padjadjaran. Dikaruniai 3 orang anak, Abdul Karim, Nur Annisa dan Nur Auliah.
Ayahnya dari Tukka (Tapteng), H. Djaronga Sitompul, seorang Veteran RI. Menikah dengan Ibunya Hj. Riana Boru Panggabean, karena ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dengan Boru Manullang.
Hj. Riana Boru Panggabean lahir di Pahae (Taput), anak Piatu (Dilahirkan Boru Tompul), dibesarkan Oppungnya Tuan Syekh H. Ibrahim Sitompul, Dia selalu menanamkan budaya Dalihan Na Tolu kepada anak-anaknya.
Opungnya, Raja Hobolbatu Sitompul, menikah dengan Binu Boru Siregar, karena meninggal menikah lagi dengan Boru Sormin, Boru Sihombing dan Boru Zega.
Lanjut Albiner, Untuk menghadapi Pesta Demokrasi Tahun 2024 yang semakin memanas, H. Albiner Sitompul S.IP M.AP mengajak seluruh Stakeholder pemilu agar mewujudkan pemilu damai.
“Di antaranya penyelenggara pemilu, peserta pemilu, calon pemilih dan Pemerintah sendiri,” katanya.
“Menerima suatu keadaan serta semua kondisi terhadap segala hal tentu tidak mudah untuk dilewati, apalagi jika kamu memiliki kekurangan yang dapat menjadikan kita sering mengalami posisi terburuk hingga mengalami segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Kita dapat melihat dan mengetahui apa tantangan terbesar yang telah dilewati dari berdamai, dan sulit memang untuk mengakui apa yang menjadi kelemahan dan kekurangan dalam diri kita,” ungkap Albiner.
Memang hanyalah seorang manusia biasa yang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam diri kita.
“Oleh karena itu, kita dapat atasi lebih dahulu terkait kejadian atau peristiwa seperti Pesta Demokrasi yang akan datang, sebab masih kesulitan untuk melangkah maju ke depan dan berdamai,” beber Albiner.
Dijelaskan lagi Albiner, ibaratkan, Kerbau dan Bangau yang hidup saling kesinambungan, tanpa harus saling mengganggu dan hidup berdampingan hingga terciptanya perdamaian.
“Pemilu serentak akan dilaksanakan Tahun 2024 nanti, harapan nya pasti pemilu damai tanpa harus menjelek-jelekkan atau saling ejek,” harapnya.
Penulis : Rahmat Hidayat
Editor : Putri