“Tema tahun ini adalah Anggayuh Kawijayan dan hal ini juga bagian dari rasa sukur masyarakat Desa Tanjungharjo,” jelasnya.
Dari pantauan Awak Media Suara bangsa, dari Pukul 6:00 WIB Masyarakat Desa Tanjungharjo yang mempunyai 21 Rukun tetangga, dan Empat ribu delapan ratus satu pemilih, memenuhi Lapangan Miri, yang hadir kurang lebih dari tiga dukuhan kurang lebih sekitar 1500 warga, mereka mengarak tumpeng yang penuh dengan kupat serta hasil panenan, dari lapangan Miri sampai persawahan Sincim.
Dari lapangan Miri yang berada di dukuh karang, Suyono selaku kepala Desa Tanjungharjo setelah memberi kalung kepada hewan ternak sapi dan kambing, para penari membuka jalan untuk Kepala desa beserta jajaran pemdes yang diikuti oleh para Kepala Dusun beserta RT nya, membawa tumpeng kupat dan lontong, serta hasil panen ke sawah Cincim.
Desa Tanjungharjo sendiri terdiri dari tiga Dusun, yaitu Dusun karang,dusun Ngitik, dan Dusun Tandinggoro dari 21 RT dan dua RW.
Suyono Kepala Desa Tanjungharjo mengatakan dalam sambutan nya, kegiatan Gumbrekan ini sudah dilakukan empat kali ini dan selalu menjadi rutin tiap tahunya dan hal ini juga bagian rangkaian 17 Agustus, setelah Gumbrekan ada yang namanya sedekah bumi di Dukuh Tandinggoro yaitu di Petilasan Mbah Retno Dumilah, sebelum Gumbrekan juga ada sedekah bumi di Makam Islam Dukuh Ngitik, dengan acara tahtimul Qur’an satu malam suntuk di makam tersebut, dan setelah habis sedekah bumi di Tandinggoro terus nanti ada juga di Dukuh karang yaitu di makam islam juga dilakukan Tahtimul Qur’an dalam acara sedekah bumi nanti.
Penulis : Takim
Editor : Putri
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya