Adapun pertumbuhan ekonomi Bojonegoro (non-migas) di 2022 lebih tinggi dari provinsi dan nasional. Kabupaten Bojonegoro berada di 6,04 persen, Provinsi Jawa Timur 5,34 persen, dan Nasional 5,31 persen.
Indikator kinerja daerah lainnya yaitu Indeks Williamson, yang mengukur ketimpangan wilayah capaiannya menurun (semakin baik) di angka 0,23 pada 2022. Sementara inflasi Bojonegoro selama lima tahun stabil di kisaran 2-3 persen di bawah capaian provinsi dan nasional. Untuk Gini Ratio selama lima tahun stabil antara 0,2-0,3.
Dalam membangun konektivitas desa dan kota, dalam lima tahun Kabupaten Bojonegoro telah membangun jalan beribu-ribu kilometer. Di antaranya pelebaran jalan nasional sepanjang 33 kilometer, jalan kabupaten sepanjang 858 kilometer, dan BKD Jalan sepanjang 597,4 kilometer. Untuk penerangan, telah membangun 11.625 titik, baik PJU maupun PJL. Sedangkan program Aladin (atap, lantai, dan dinding) telah membangun 21.772 unit.
Untuk sinergisitas mendukung proyek strategis nasional (PSN), telah dibangun Bendungan Gongseng dengan kapasitas air 22 juta meter kubik yang telah diresmikan Presiden tanggal 30 November 2021. Juga dalam persiapan, pembangunan Bendungan Karangnongko kapasitas 60 juta meter kubik.
“Saat ini masih berproses, mohon dukungannya,” imbuhnya.
Capaian-capaian ini juga tak lepas dari penghargaan yang telah diraih. Di antaranya, Kabupaten Bojonegoro menjadi daerah dengan capaian Desa Mandiri terbanyak se-Indonesia. Juga pada 2023 Kabupaten Bojonegoro bebas Desa Berkembang.
Penulis : Takim
Editor : Putri
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya