BOJONEGORO, SUARABANGSA.co.id – Terkait merger sekolah dasar negeri 2 Sumberrejo dan SDN 3 sumberrejo, kembali ketua paguyuban wali murid SDN 3 Sumberrejo bersama pengurusnya kembali datangi Dinas pendidikan Bojonegoro.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Bojonegoro Fathur Rokim, masih kekeh untuk merger di SDN tiga ke SDN dua Sumberrejo dengan alasan berdasarkan surat keputusan dari Bupati Bojonegoro.
Yulin Arsyandi bersama pengurus Paguyubanpun mendatangi Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro untuk menyampaikan aspirasinya terkait polemik merger yang ditentang oleh wali murid SDN 3 sumberrejo dengan membawa bukti bukti foto bangunan SDN dua sumberrejo yang hampir roboh dan kumuh untuk pendidikan.
Dalam pengaduan tersebut wanita mantan artis dangdut tersebut di temui oleh Ketua DPRD Bojonegoro Abdullah Umar. Senin 3/7/2023.
Dalam pemaparan Yulin dan Orang tua (wali murid) SDN 3 Sumberrejo tidak mempersoalkan SDN di merger bila sekolah SDN dua tersebut representatif, menurut mantan artis dangdut tersebut dari bangunan saja hampir roboh dan membahayakan murid, ada kubangan, jarak tempuhnya juga jauh dari anak anak sekolah, orang tua pun jadi ketar ketir dan was was.
“Di beberapa bangunan SDN dua itu hampir roboh, dan di SDN 3 itu ada mushola, dan representatif, dan ketika kita menghadap kadin oleh pihak diknas ditemui oleh kabid,oleh kabid ternyata yang dibahas masalah esbes,dan jumlah siswa yang terpaut satu, tapi tidak soal bangunan yang hampir roboh, dan beliau masih bersikukuh terkait SK bupati, Kabid siap turun bila diperintah oleh bupati,” ungkap Yulin kepada ketua DPRD Bojonegoro yang dari fraksi PKB tersebut.
Abdullah umar bertanya kepada wali murid, terkait merger tersebut keberatan atau tidak, hal tersebut disanggah oleh Yulin tidak keberatan dan mendukung tapi dengan satu syarat di mergernya di sekolahan yang representatif dan tidak membahayakan anak anak.
“Kalau dimerger di SD tiga tidak masalah, dan wali murid SDN dua ke SDN tiga pun tidak masalah bila di merger ke SDN 3,” jelasnya.
“Saya banyak dipelintir oleh pihak diknas, kalau soal bangunan sebenarnya layak di SD 3 yang representatif , dan SDN 3 juga sudah ada musholanya, hal tersebut tidak dibahas tapi yang dibahas soal esbes dan SK merger saja,” ungkapnya.
Abdullah Umar Ketua DPRD Bojonegoro baru mendengar kalau yang representatif adalah SDN 3 Sumberrejo, yang di tangkap oleh pihak DPRD terkait wali murid menolak merger.Bukan persoalan representatif dan kualitatif SDN tersebut.
“Malah baru ini saya baru mendengar, kalau ternyata, yang lebih representatif di SDN 3, dan wali murid dimerger tidak ada masalahkan, hal tersebut dipertanyakan ke wali murid,” ucapnya.
Umar menambahkan, pihak DPRD siap membantu dan akan memangil pihak Diknas Bojonegoro, pada prinsipnya wali murid harus dilibatkan dalam perumusan merger tersebut, dan hal tersebut beberapa pihak harus duduk bersama, guru, diknas, kepala desa dan wali murid, setelah merger tersebut sarana prasarananya bagaimana, asetnya bagaimana ini harus juga menjadi bahan pertimbangan. Dan yang paling utama wali murid dan anak didik harus nyaman dulu.
“Pada prinsipnya kita siap membantu wali murid, besok biar di full up oleh teman teman, dan besok biar di hearing oleh teman teman, kira kira jam satu besok bisa dikonfirmasi lagi , nanti kita lihat dulu hasil hearing tersebut,” ungkapnya.
Lanjutnya, soal pendidikan tidak serta Merta pihak diknas semata yang memutuskan, dan semua harus dilibatkan.
“Kalau soal pendidikan itu kan tidak serta Merta pihak diknas semata, tapi wali murid juga harus dilibatkan, paling tidak seimbanglah, ada DPRD, Ada Dinas pendidikan, ada guru dan wali murid”jelasnya.
Umar juga sempat menanyakan urgensi Dinas pendidikan yang tidak bisa menampung aspirasi dari wali murid, acuan nya apa yang dipakai dinas pendidikan ke SDN dua Sumberrejo tersebut.
“Acuannya apa diknas itu SDN 3 ke SDN dua, kalau acuannya representatif kan mestinya di SDN 3, tapi kalau acuan nya SK, SK kan masih bisa di perbaiki kalau memang SDN 3 representatif, tapi kita tidak bisa berjanji, karena besok baru dirapatkan (Hearing:red) dan kita lihat hasil rapat tersebut,” jelasnya.
Umar dihadapan Yulin yang bersama wali murid SDN 3 Sumberrejo, untuk mengkonfirmasikan, karena besok baru akan di bahas di komisi C, dengan pihak terkait.
Umar juga berharap kalau merger ya harus SDN yang representatif dan nyaman untuk anak didik dan wali murid.
“Kita berharap kalau dimerger yaa yang lebih representatif,” pungkasnya.