SAMPANG, SUARABANGSA.co.id — Insiden meninggalnya bocah perempuan berusia 4 tahun yang tenggelam di kolam renang Sampang Water Park (SWP) pada Jumat (30/06/2023) lalu jadi pembelajaran.
Terkait kejadian tersebut, ayah korban, Haji Suhan akhirnya buka suara. Dirinya mengaku bakal memperjuangkan Pro Justitia agar berjalan pada tracknya.
“Yang menjadi salah satu kata kuncinya ada pada rekaman CCTV yang saat ini sudah diamankan oleh pihak Penyidik Satreskrim Polres Sampang,” kata Haji Suhan, Senin (03/07/2023).
Dirinya sangat menyayangkan kurang maksimalnya kinerja lifeguard saat melakukan pengawasan terhadap aktivitas pengunjung di kolam renang.
“Jika mereka (lifeguard) itu selalu siaga penuh selama ada pengunjung, maka musibah yang menimpa putri saya itu tidak akan terjadi,” sesalnya.
Untuk itu, kata dia, jika Owner beserta seluruh jajaran pengelola SWP lepas dari jeratan hukum, sampai ke ujung langit pun dirinya bakal memperjuangkan nyawa putri kesayangannya tersebut.
“Jangan selalu berdalih jika kejadian itu sudah masuk jam tutup. Karena faktanya, di lokasi masih banyak pengunjung lho,” ujarnya penuh tanda tanya.
Menurut dia, pihak pengelola harus bertanggung jawab karena itu terjadi di kawasan wisata yang notabene bersifat komersial.
“Kami akan tetap minta pertanggung jawaban secara hukum, karena hukum tidak boleh tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” tegasnya.
Dirinya pun bercerita, saat pihak SWP ikut mengantarkan jenasah, dirinya menyampaikan jika pun ini ada unsur kelalaian keluarga, apakah pihak pengelola SWP mau lepas tanggung jawab.
“Jika kejadian ini menimpa saudara kita, lantas apa yang bakal kita lakukan. Soalnya ini menyangkut nyawa lho,” ujarnya.
Suhan berharap agar kejadian yang menimpa anaknya itu tidak terjadi pada anak orang lain, dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan penyelidikan kasus ini.
Ia pun juga meminta Polres Sampang melakukan penyelidikan dan menjelaskan secara transparan kepada keluarganya atas peristiwa yang tak diinginkan semua pihak itu.
“Saya meminta polisi agar melakukan penyelidikan atas peristiwa meninggalnya anak saya itu agar jelas dan terang. Karena ada atau tidaknya laporan ke polisi, peristiwa hilangnya nyawa anak saya ini harus dilakukan proses hukum agar tak bias di kemudian hari,” tandasnya.